Secretome dalam Terapi Glaukoma, Apa Kata Riset?

Glaukoma merupakan kelompok penyakit mata yang diidentifikasi oleh kerusakan progresif pada saraf optik, hal ini berkaitan dengan peningkatan tekanan intraokular (TIO). Penyakit ini merupakan penyebab utama kebutaan yang tidak dapat dipulihkan. Kerusakan pada saraf optik menyebabkan hilangnya penglihatan perifer secara bertahap, jika tidak ditangani dengan cepat maka akan menyebabkan kebutaan total. Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan secara permanen.

Gejala glaukoma disebabkan oleh banyak faktor hal ini tergantung pada jenisnya. Glaukoma sudut terbuka primer merupakan jenis yang paling sering dialami banyak orang, penyakit ini juga berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala apapun. Sebaliknya, glaukoma sudut tertutup dapat muncul secara tiba-tiba dengan gejala seperti nyeri mata hebat, penglihatan kabur, melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu, mual, dan muntah. Karena banyak kasus glaukoma tidak menunjukkan gejala awal, pemeriksaan mata rutin sangat penting untuk deteksi dini.

Tekanan yang terdapat di bola mata bisa meningkat karena faktor utama yang menyebabkan glaukoma. Namun, glaukoma juga bisa terjadi pada orang yang memiliki mata normal. Risiko glaukoma bisa menjadi lebih tinggi jika sudah berumur, memiliki anggota keluarga yang berisiko atau memiliki diabetes dan tekanan darah tinggi. Dengan menggunakan obat kortikosteroid dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko.

Glaukoma terjadi karena adanya kerusakan pada sel saraf di mata yang disebut sel ganglion retina dan serabut saraf optik. Kerusakan yang terjadi disebabkan oleh tekanan pada mata yang terlalu tinggi atau memiliki masalah pada aliran darah yang tidak lancar ke saraf mata. Hal ini menyebabkan lapisan saraf di retina menipis dan memiliki perubahan pada bagian kepala saraf optik, yang dapat dilihat dari pemeriksaan mata. Penyebab pastinya belum diketahui secara pasti dan masih dalam tahap penelitian untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik.

Karena glaukoma tidak memiliki gejala namun dengan pemeriksaan mata secara rutin dapat mendeteksi sejak dini. Dengan penanganan yang tepat perkembangan penyakit bisa diperlambat atau dihentikan. Maka dari itu meningkatkan kesadaran masyarakat dengan pentingnya cek mata secara berkala.

Baca Artikel Lainnya: Stem Cell dan Perkembangannya untuk Alzheimer

Secretome dan Potensinya dalam Terapi Glaukoma

Secretome merupakan kumpulan zat aktif yang dilepaskan dari sel seperti protein, peptida, faktor pertumbuhan, dan eksosom. Dalam pengobatan ini, secretome diambil dari stem cell, terutama dari Stem Cell Mesenchymal (MSC) dan stem cell pada saluran mata yang menunjukkan potensi besar untuk memperbaiki jaringan sel mata yang rusak. Pada terapi ini tidak memerlukan transplantasi sel sehingga aman digunakan.

Penelitian awal pada hewan menunjukan bahwa secretome dapat membantu menurunkan tekanan dalam bola matai (TIO), mengembalikan keseimbangan di jaringan saluran pembuangan cuci mata dan melindungi serta memulihkan sel saraf mata yang rusak akibat glaukoma.

Peran Terapi Secretome untuk Glaukoma

Terapi secretome berfungsi untuk melindungi dan memperbaiki saraf mata yang rusak akibat glaukoma. Zat aktif di dalam secretome seperti faktor pertumbuhan dan eksosom dapat mengurangi peradangan yang terjadi serta mencegah kerusakan lebih lanjut pada sel saraf retina dan merangsang perbaikan jaringan pada saluran pembuangan cairan mata.

Secretome dapat meningkatkan proses alami dalam sel, yang mendukung pertumbuhan kembali jaringan dan pemulihan dalam penglihatan. Maka dari itu terapi ini tidak hanya menurunkan tekanan dalam bola mata (TIO), namun juga dapat memperbaiki kerusakan fisik dan memiliki fungsi penglihatan yang sudah terjadi karena glaukoma.

Prosedur Pengobatan Glaukoma dengan Terapi Secretome

Prosedur terapi ini dengan cara menyuntikan secretome ke sekitar mata atau secara langsung ke dalam mata. Secretome berasal dari cairan hasil stem cell yang telah diproses lebih lanjut. Langkah pengobatannya dengan pengambilan dan memperbanyak stem cell di laboratorium. Setelah itu cairan ini disaring dan disterilkan sebelum disuntikan ke bagian mata. Metode ini terbukti efektif pada uji coba hewan dan dapat menurunkan tekanan yang terjadi di dalam bola mata (TIO) dan memperbaiki fungsi penglihatan.

Baca Artikel Lainnya: Efek Terapeutik Secretome dari Stem Cell Mesenkimal pada Penyakit Alzheimer

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Terapi

Keberhasilan terapi secretome dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya kualitas dan jumlah secretome yang digunakan. Hal ini tergantung pada jenis stem cell dan cara pengelolaannya di laboratorium. Cara pemberian pengobatan ini yaitu dengan suntikan di sekitar mata yang dapat membantu zat aktif agar sampai ke bagian mata yang rusak. Terapi ini memiliki hasil yang berbeda bagi setiap individu hal ini juga tergantung pada seberapa parahnya glaukoma yang dimiliki pasien.

Studi Klinis dan Temuan Terbaru

Beberapa penelitian tahap awal pada hewan dan manusia, telah mendapatkan hasil terapi secretome untuk penyakit mata. Studi dari Kala P. menunjukan hasil bahwa secretome dengan jenis KPI-012 aman digunakan dan dapat mempercepat penyembuhan luka yang terjadi serta mengurangi peradangan.

Walaupun studi ini bukan secara khusus meneliti glaukoma, namun hasil yang diberikan dapat memberi harapan yang besar untuk pengembagan terapi yang serupa pada galukoma. Penelitian lain juga menunjukan bahwa secretome dari sel trabekular dapat menurunkan tekanan mata dan melindungi retina pada hewan percobaan.

Terapi secretome memberikan cara yang baru dan menjanjikan dalam pengobatan glaukoma. Terapi ini dapat membantu memperbaiki jaringan mata yang rusak serta melindungi penglihatan tanpa melakukan transplantasi sel. Meskipun masih dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanannya pada manusia hasil yang diberikan cukup positif dan menunjukan bahwa secretome dapat menjadi pilihan terapi yang efektif dan minim risiko di masa yang akan mendatang.

Terapi secretome memiliki potensi yang besar dalam pengobatan glaukoma. Jika ingin tahu lebih lanjut maka sebaiknya konsultasikan dengan ahli di Regenic untuk solusi pengobatan yang inovatif dan efektif.


Sumber Referensi:

  • Mann, E. (2013). Glaucoma: pathophysiology and diagnosis. The Pharmaceutical Journal. https://pharmaceutical-journal.com/article/ld/glaucoma-pathophysiology-and-diagnosis
  • Weinreb, R. N., Aung, T., & Medeiros, F. A. (2014). The pathophysiology and treatment of glaucoma: A review. JAMA, 311(18), 1901–1911. https://doi.org/10.1001/jama.2014.3192
  • Ekici, E., & Moghimi, S. (2023). Advances in understanding glaucoma pathogenesis: A multifaceted molecular approach for clinician scientists. Molecular Aspects of Medicine, 94, 101223. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0098299723000638
  • Voelker, R. (2023). What is glaucoma? JAMA, 330(13), 1294. https://doi.org/10.1001/jama.2023.16290
  • Kumar, A., Siqi, X., Zhou, M., Chen, W., Yang, E., Price, A., Le, L., Zhang, Y., Florens, L., Washburn, M., Kumar, A., Li, Y., Xu, Y., Lathrop, K., Davoli, K., Chen, Y., Schuman, J. S., Xie, T., & Du, Y. (2021). Stem cell-free therapy for glaucoma to preserve vision. bioRxiv. https://www.biorxiv.org/content/10.1101/2021.06.18.449038v1
  • Sanchez-Huerta, V., Graue-Hernandez, E. O., Navas, A., Quiroz-Mercado, H., Alford, S., Kharabi, D., & Pflugfelder, S. C. (2022). Results of a Phase 1b clinical trial of KPI-012, a novel secretome therapy, in patients with Persistent Corneal Epithelial Defect (PCED). Investigative Ophthalmology & Visual Science, 63(7), 3232–A0267. https://iovs.arvojournals.org/article.aspx?articleid=2781096
  • Zhou, L., et al. (2021). Therapeutics of stem cell secretome in dexamethasone-induced ocular hypertension. Investigative Ophthalmology & Visual Science. https://iovs.arvojournals.org/article.aspx?articleid=2780833
  • Kumar, A., Yang, E., & Du, Y. (2024). Trabecular meshwork regeneration for glaucoma treatment using stem cell-derived trophic factors. In Methods in Molecular Biology (Vol. 2848, pp. 59–71). Springer. https://link.springer.com/protocol/10.1007/978-1-0716-4087-6_4

Recommendation For You

article

Peran Secretome dalam Pemulihan Peradangan Akibat Trichomoniasis

Umum14 Oct 2025

Trichomoniasis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang cukup umum, disebabkan oleh parasit mikroskopis bernama Trichomonas vaginalis. Banyak penderitanya tidak mengalami gejala apa pun, tapi pada sebagian wanita, infeksi ini bisa menimbulkan keputihan berbau tidak sedap, rasa gatal, nyeri saat buang air kecil, atau ketidaknyamanan saat berhubungan intim.

article

Terapi Stem Cell untuk Mengatasi Masalah Libido Rendah

Penyakit Dalam14 Oct 2025

Libido rendah merupakan masalah kesehatan yang sering kali tidak dibicarakan, padahal berdampak signifikan terhadap kualitas hidup, kepercayaan diri, dan keharmonisan hubungan. Pada pria, penurunan libido sering dikaitkan dengan rendahnya kadar testosteron, stres kronis, hingga gangguan pembuluh darah. Sementara itu, pada perempuan, gangguan hormon, menopause dini, atau masalah psikologis seperti depresi juga bisa menjadi pemicu utama.

article

Terapi Stem Cell untuk Menurunkan Risiko Ablasio Plasenta

Umum14 Oct 2025

Ablasio plasenta adalah kondisi yang serius dalam kehamilan dimana plasenta, yang merupakan organ penting yang menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin, luruh sebagian atau seluruhnya dari dinding rahim sebelum waktunya. Kondisi ini dapat sangat berbahaya, karena bila suplai oksigen dan nutrisi pada janin terganggu, maka dapat terjadi perdarahan hebat pada ibu hingga risiko kematian pada janin.