Pemulihan Jaringan Usus Kolitis Iskemik dengan Stem Cell

Pernahkah Anda mengalami nyeri perut yang sangat tajam dan tiba-tiba, terutama di sisi kiri bawah perut? Bisa jadi itu tanda kolitis iskemik. Kolitis iskemik merupakan kondisi di mana aliran darah ke usus besar terganggu, menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan. Bayangkan jaringan tubuh yang kekurangan oksigen, hal tersebut tentu dapat menyebabkan kematian jaringan secara perlahan, dan itulah yang terjadi pada usus saat terjadi iskemia.

Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari sumbatan pembuluh darah akibat kolesterol, tekanan darah sangat rendah, dehidrasi ekstrem, efek samping obat-obatan tertentu, hingga gangguan pembekuan darah. Kondisi ini paling sering menyerang orang lanjut usia atau mereka yang memiliki penyakit jantung, diabetes, atau gangguan pembuluh darah lainnya.

Gejala kolitis iskemik umumnya muncul mendadak. Nyeri perut yang intens, diare berdarah, kembung, dan mual sering kali menjadi tanda utama. Jika tidak ditangani dengan cepat, jaringan usus bisa rusak permanen dan bahkan memerlukan operasi pengangkatan sebagian usus.

Meskipun ada pengobatan untuk meredakan peradangan dan memperbaiki sirkulasi, belum ada terapi yang benar-benar mampu memperbaiki jaringan usus yang sudah rusak. Di sinilah terapi regeneratif seperti stem cellatau sel punca mulai menjadi harapan baru dalam dunia medis.

Baca Artikel Lainnya: Bagaimana Penggunaan Stem Cells Bisa Memperlambat Penuaan?

Bagaimana Stem Cell Membantu Pemulihan Kolitis Iskemik?

Stem cell merupakan komponen penting dalam sistem regenerasi alami tubuh. Dalam konteks kolitis iskemik, stem cell berfungsi memperbaiki jaringan usus yang mengalami kerusakan akibat berkurangnya pasokan darah dan oksigen.

Ketika diberikan ke dalam tubuh, stem cell akan mengeluarkan sinyal biokimia seperti growth factors dan sitokin. Zat-zat ini membantu memperbaiki jaringan epitel usus, memperkuat pembuluh darah kecil, serta mengurangi peradangan berlebihan yang memperparah kondisi usus.

Selain itu, terapi ini juga mendukung aktivasi sel punca lokal di usus, seperti Lgr5+ (Leucine-rich repeat-containing G-protein coupled receptor 5)intestinalstem cells, yang berperan dalam memperbaiki dan memelihara struktur lapisan usus secara berkelanjutan.

Dengan demikian, stem cell tidak hanya meredakan peradangan, tetapi juga membantu mengembalikan fungsi dan struktur jaringan usus yang rusak secara bertahap dan alami.

Manfaat Terapi Stem Cell untuk Kolitis Iskemik

Terapi stem cell menjadi pendekatan yang menjanjikan dalam dunia medis modern, khususnya untuk mengatasi kerusakan jaringan usus akibat kolitis iskemik. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada mengurangi gejala, tetapi juga bekerja pada akar masalah dengan cara mendukung proses penyembuhan alami tubuh. 

Melalui kemampuan regeneratif yang dimilikinya, stem cell mampu membantu pemulihan jaringan yang terdampak tanpa perlu prosedur yang terlalu invasif. Berikut beberapa manfaat utama terapi stem cell dalam pemulihan kolitis iskemik:

  • Mempercepat pemulihan jaringan usus
    Stem cell mempercepat perbaikan lapisan usus yang rusak akibat gangguan aliran darah, sehingga mempercepat kembalinya fungsi normal saluran pencernaan.
  • Menurunkan peradangan berlebih di usus
    Efek antiinflamasi dari stem cell membantu mengurangi pembengkakan dan respons imun yang berlebihan, yang biasanya memperparah kondisi usus yang meradang.
  • Mendorong terbentuknya pembuluh darah baru
    Terapi ini juga membantu proses pembentukan ulang pembuluh darah mikro, sehingga aliran oksigen dan nutrisi ke jaringan usus dapat kembali normal.
  • Mendukung kerja sel punca alami di dalam usus
    Stem cell turut merangsang sel punca lokal, seperti Lgr5+, yang berperan penting dalam memperbarui dan menjaga keseimbangan lapisan dalam usus.
  • Mengurangi potensi perlunya tindakan operasi
    Karena terapi ini memperbaiki jaringan secara alami dan menyeluruh, kebutuhan untuk menjalani tindakan bedah bisa diminimalkan, terutama pada pasien dengan kondisi sedang hingga berat.

Baca Artikel Lainnya: Terapi Regeneratif untuk Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)

Jenis Stem Cell yang Umum Digunakan

Dalam pengobatan regeneratif, pemilihan jenis stem cell yang tepat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan terapi. Untuk kasus kolitis iskemik, para ahli cenderung memilih jenis stem cell yang tidak hanya efektif memperbaiki jaringan, tetapi juga aman digunakan dalam jangka panjang. 

Salah satu jenis yang paling sering digunakan adalah Mesenchymal Stem Cells (MSCs), karena sifatnya yang fleksibel, tidak menimbulkan reaksi imun berlebihan, dan dapat diperoleh dari berbagai jaringan tubuh.

Beberapa sumber utama MSCs yang umum digunakan dalam terapi kolitis iskemik antara lain:

  • Tali pusat (umbilical cord)
    Merupakan sumber stem cell yang kaya akan potensi regeneratif. Karena berasal dari jaringan yang masih sangat muda, sel dari tali pusat memiliki kemampuan pembaruan sel yang tinggi serta risiko penolakan yang sangat rendah.
  • Jaringan lemak (adiposa)
    Diambil dari lemak tubuh, biasanya melalui prosedur yang relatif sederhana. Keunggulannya adalah mudah diperoleh dan dapat menghasilkan jumlah stem cell yang cukup banyak dalam satu kali pengambilan.
  • Sumsum tulang (bone marrow)
    Merupakan sumber stem cell yang telah lama digunakan dalam dunia medis. Meskipun proses pengambilannya lebih invasif, data klinisnya sangat mendukung efektivitas dalam terapi berbagai penyakit, termasuk kolitis iskemik.

Selain itu, kemajuan teknologi juga memungkinkan pemanfaatan produk turunan dari stem cell tanpa menyuntikkan sel hidup. Salah satu contohnya adalah secretome, yaitu kumpulan zat aktif (seperti eksosom, sitokin, dan faktor pertumbuhan) yang dilepaskan oleh stem cell selama proses kerja regeneratif. Secretome ini dinilai menjanjikan karena memiliki efek penyembuhan yang serupa dengan stem cell utuh, namun dengan risiko imunologis yang lebih rendah.

Prosedur Terapi Stem Cell dalam Kolitis Iskemik

Sebelum menjalani terapi stem cell, pasien perlu melalui pemeriksaan medis secara menyeluruh untuk memastikan bahwa tubuhnya dalam kondisi yang aman dan siap menerima terapi. 

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kerusakan pada jaringan usus, status peradangan, serta memastikan tidak ada kondisi lain yang dapat mengganggu efektivitas atau keamanan terapi. Proses ini umumnya dilakukan oleh tim medis melalui tahapan berikut:

  • Evaluasi riwayat kesehatan lengkapDokter akan menanyakan riwayat penyakit kronis, obat-obatan yang sedang dikonsumsi, serta riwayat tindakan medis sebelumnya.
  • Pemeriksaan fisik dan gejala klinis
    Gejala seperti nyeri perut, diare berdarah, atau gangguan pencernaan lainnya akan dikaji untuk mengetahui tingkat keparahan kolitis iskemik.
  • Pemeriksaan laboratorium dan radiologi
    Tes darah, tinja, dan pencitraan (seperti CT-scan atau kolonoskopi) digunakan untuk menilai peradangan, infeksi, atau kerusakan jaringan usus secara langsung.
  • Penyuntikan ke dalam tubuh pasien
    Setelah melalui proses persiapan, stem cell diberikan kepada pasien melalui jalur yang ditentukan oleh dokter. Umumnya, sel akan disuntikkan melalui pembuluh darah atau ke dalam rongga perut, sesuai dengan kondisi pasien dan tujuan terapinya.
  • Pemantauan setelah terapi
    Setelah pemberian terapi, pasien akan dipantau secara rutin untuk menilai efektivitas pengobatan dan memastikan tidak muncul reaksi yang merugikan. Pemantauan ini mencakup evaluasi kondisi klinis serta pemeriksaan penunjang bila diperlukan.

Baca Artikel Lainnya: Secretome dalam Terapi untuk Penyakit GERD

Bukti Klinis dan Studi Pendukung

Sebuah ulasan komprehensif oleh Tian pada tahun 2023, menunjukkan bahwa terapi stem cell, khususnya yang menggunakan Mesenchymal Stem Cell (MSCs), telah memberikan hasil menjanjikan dalam menangani berbagai penyakit radang usus seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn. Studi ini menyoroti bahwa stem cell mampu memperbaiki struktur jaringan usus, mengurangi peradangan, serta meningkatkan regenerasi mukosa usus pada pasien. 

Meskipun fokus utama studi ini bukan kolitis iskemik secara spesifik, kondisi peradangan dan kerusakan jaringan pada kolitis iskemik memiliki kemiripan dengan penyakit radang usus lain, sehingga pendekatan ini dinilai memiliki potensi terapetik yang serupa dalam membantu pemulihan jaringan usus yang rusak secara klinis dan fungsional.

Terapi stem cell menawarkan pendekatan yang lebih mendasar dan regeneratif, dengan kemampuan memperbaiki jaringan usus, mengurangi peradangan, dan memulihkan fungsi saluran cerna secara alami. Selain penggunaan sel hidup, teknologi berbasis secretome juga membuka jalan baru dalam perawatan yang lebih praktis namun tetap efektif.

Dengan perkembangan teknologi dan riset yang terus berlanjut, terapi stem cell dan secretome diharapkan tidak hanya menjadi solusi klinis, tetapi juga harapan baru bagi pasien yang selama ini mengalami keterbatasan dalam pilihan pengobatan. Jika Anda memiliki pertanyaan lain seputar, stem cell ataupun secretome. Anda bisa segera menghubungi tim kami di Regenic.

Sumber Referensi:

  1. Xu, J., Wang, X., Chen, J., Chen, S., Li, Z., Liu, H., Bai, Y., & Zhi, F. (2020). Embryonic stem cell-derived mesenchymal stem cells promote colon epithelial integrity and regeneration by elevating circulating IGF-1 in colitis mice. Theranostics, 10, 12204 - 12222. https://doi.org/10.7150/thno.47683
  2. Tian, C. M., Zhang, Y., Yang, M. F., Xu, H. M., Zhu, M. Z., Yao, J., Wang, L. S., Liang, Y. J., & Li, D. F. (2023). Stem Cell Therapy in Inflammatory Bowel Disease: A Review of Achievements and Challenges. Journal of inflammation research, 16, 2089–2119. https://doi.org/10.2147/JIR.S400447
  3. Duran, N. E., & Hommes, D. W. (2016). Stem cell-based therapies in inflammatory bowel disease: promises and pitfalls. Therapeutic advances in gastroenterology, 9(4), 533–547. https://doi.org/10.1177/1756283X16642190

Recommendation For You

article

Peran Secretome dalam Pemulihan Peradangan Akibat Trichomoniasis

Umum14 Oct 2025

Trichomoniasis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang cukup umum, disebabkan oleh parasit mikroskopis bernama Trichomonas vaginalis. Banyak penderitanya tidak mengalami gejala apa pun, tapi pada sebagian wanita, infeksi ini bisa menimbulkan keputihan berbau tidak sedap, rasa gatal, nyeri saat buang air kecil, atau ketidaknyamanan saat berhubungan intim.

article

Terapi Stem Cell untuk Mengatasi Masalah Libido Rendah

Penyakit Dalam14 Oct 2025

Libido rendah merupakan masalah kesehatan yang sering kali tidak dibicarakan, padahal berdampak signifikan terhadap kualitas hidup, kepercayaan diri, dan keharmonisan hubungan. Pada pria, penurunan libido sering dikaitkan dengan rendahnya kadar testosteron, stres kronis, hingga gangguan pembuluh darah. Sementara itu, pada perempuan, gangguan hormon, menopause dini, atau masalah psikologis seperti depresi juga bisa menjadi pemicu utama.

article

Terapi Stem Cell untuk Menurunkan Risiko Ablasio Plasenta

Umum14 Oct 2025

Ablasio plasenta adalah kondisi yang serius dalam kehamilan dimana plasenta, yang merupakan organ penting yang menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin, luruh sebagian atau seluruhnya dari dinding rahim sebelum waktunya. Kondisi ini dapat sangat berbahaya, karena bila suplai oksigen dan nutrisi pada janin terganggu, maka dapat terjadi perdarahan hebat pada ibu hingga risiko kematian pada janin.