Potensi Secretome Menurunkan Risiko Diare Berulang

Diare terjadi ketika seseorang buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan feses yang encer atau cair. Meski sering dianggap sepele, diare bisa sangat mengganggu, apalagi jika disertai gejala lain seperti perut mulas, mual, demam, kelelahan, dan dehidrasi. Penyebabnya pun bermacam-macam, mulai dari infeksi virus, bakteri, atau parasit, hingga efek samping obat, intoleransi makanan, atau gangguan sistem pencernaan.

Yang menjadi masalah, terkadang diare tak hanya terjadi sekali, tapi berulang kali. Kondisi ini tentu bisa menurunkan kualitas hidup dan menandakan adanya masalah serius di saluran pencernaan, misalnya gangguan pada lapisan usus atau ketidakseimbangan mikrobiota dalam saluran cerna. Diare berulang juga sering terjadi setelah penggunaan antibiotik, infeksi Clostridioides difficile (C. difficile), atau sebagai gejala dari penyakit usus kronis seperti kolitis.

Oleh karena itu, pendekatan terapi baru yang bukan cuma meredakan gejala, tetapi juga benar-benar membantu memulihkan kesehatan usus sangatlah dibutuhkan. Dan di sinilah peran terapi regeneratif seperti secretome mulai banyak dilirik.

Secretome merupakan kumpulan zat bioaktif yang secara alami dikeluarkan oleh sel, termasuk protein, peptida, dan vesikel kecil yang disebut extracellular vesicles. Zat-zat ini bekerja dengan cara membantu memperbaiki jaringan, menenangkan peradangan, dan menyeimbangkan sistem imun tubuh, yang secara keseluruhan sangatlah penting untuk pemulihan usus dan mencegah diare datang kembali.

Mekanisme Secretome dalam Menurunkan Risiko Diare Berulang

Secretome adalah zat aktif yang dihasilkan oleh stem cell atau sel punca, terutama dari Mesenchymal Stem Cells (MSC). Zat ini punya kemampuan luar biasa dalam membantu memperbaiki jaringan tubuh sekaligus menyeimbangkan sistem kekebalan. Pada kasus diare yang sering kambuh, secretome berperan dalam mempercepat pemulihan usus yang mengalami kerusakan akibat peradangan atau infeksi berulang.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Yu pada tahun 2023 menunjukkan bahwa penggunaan secretome yang diaplikasikan dengan bantuan fibrin glue dapat mempercepat penyembuhan luka di jaringan usus. Selain itu, secretome juga membantu memperkuat jaringan yang melemah dan mendukung pembentukan kolagen, komponen penting yang menjaga kekuatan dan elastisitas usus.

Tak hanya itu, secretome juga terbukti dapat menekan peradangan dan melindungi sel-sel epitel, yaitu lapisan paling luar dari usus yang sangat penting dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.

Dengan berbagai mekanisme kerja tersebut, secretome menjadi salah satu pendekatan inovatif yang cukup menjanjikan, terutama bagi pasien dengan gangguan usus kronis atau diare kambuhan pasca infeksi.

Jenis Stem Cell yang Digunakan

Dalam terapi berbasis secretome, jenis stem cell yang paling sering digunakan adalah dari Mesenchymal Stem Cell (MSC). Sel ini dapat diambil dari berbagai sumber, seperti tali pusat bayi baru lahir, jaringan lemak, ataupun dari sumsum tulang. MSC dikenal karena kemampuannya menghasilkan berbagai zat penyembuh alami dan senyawa anti-inflamasi dalam jumlah besar.

Salah satu keunggulan utama secretome dari MSC adalah keamanannya. Berbeda dengan terapi stem cell langsung yang melibatkan suntikan sel hidup, penggunaan secretome tidak membawa risiko seperti pertumbuhan sel yang tak terkendali (misalnya tumor) atau reaksi penolakan dari sistem imun. Karena yang digunakan hanya "produk alami" yang dihasilkan oleh sel, secretome menjadi pendekatan yang lebih aman dan tetap efektif dalam membantu proses penyembuhan.

Manfaat Terapi Secretome bagi Pasien Diare Berulang

Secretome menawarkan pendekatan baru yang menjanjikan untuk mengatasi diare berulang, terutama pada kasus yang disebabkan oleh gangguan usus kronis, infeksi, atau efek samping antibiotik. Berikut beberapa manfaat utamanya:

  • Memperbaiki Jaringan Usus yang Rusak
    Secretome membantu mempercepat pemulihan lapisan dalam usus (mukosa), memperkuat penghalang pelindung usus, dan mengembalikan kemampuan usus untuk menyerap nutrisi secara normal.
  • Mengurangi Peradangan Kronis
    Zat-zat aktif dalam secretome mampu mengatur sistem imun dan meredakan peradangan jangka panjang yang merupakan salah satu penyebab utama diare yang terus-menerus kambuh.
  • Mengembalikan Keseimbangan Flora Usus
    Setelah penggunaan antibiotik atau infeksi seperti C. difficile, flora usus bisa terganggu. Secretome membantu memperbaiki keseimbangan mikrobiota agar usus bisa berfungsi optimal kembali.
  • Tidak Perlu Prosedur Rumit
    Berbeda dengan transplantasi sel atau feses, terapi
    secretome bersifat non-invasif dan lebih praktis. Artinya, pasien bisa mendapatkan manfaat regeneratif tanpa harus menjalani prosedur medis yang kompleks.

Prosedur Terapi Secretome untuk Diare Berulang

Terapi menggunakan secretome dilakukan melalui serangkaian proses yang sangat terkontrol demi menjaga efektivitas dan keamanannya. Di tahap awal, sel punca mesenkimal (Mesenchymal Stem Cells/MSC) dikembangkan secara hati-hati di lingkungan steril hingga menghasilkan secretome yang berkualitas tinggi.

Setelah diproses dan dimurnikan, secretome bisa diberikan kepada pasien melalui beberapa cara. Untuk kondisi diare yang terus-menerus kambuh, pemberiannya bisa lewat suntikan ke pembuluh darah (intravena) atau dikemas dalam bentuk kapsul yang diminum. Pemilihannya disesuaikan dengan kebutuhan medis masing-masing pasien.

Pada situasi tertentu, seperti ketika jaringan usus mengalami kerusakan cukup parah, secretome dapat langsung diaplikasikan ke area yang terdampak. Biasanya metode ini dibantu dengan bahan tambahan seperti fibrin glue, agar efek penyembuhan secretome lebih terfokus di lokasi yang membutuhkan perbaikan, sebagaimana ditunjukkan dalam studi oleh Yu (2023).

Seluruh prosedur ini dilakukan oleh tim medis dan ahli bioteknologi yang telah berpengalaman, dengan mengikuti standar keamanan tinggi seperti GMP (Good Manufacturing Practice) serta berbagai tahapan pengujian untuk memastikan kualitasnya.

Studi Klinis dan Bukti Ilmiah

  1. Penelitian Yu (2023) menunjukkan bahwa secretome dari stem cell MSC memiliki potensi besar dalam mempercepat pemulihan saluran pencernaan, khususnya setelah operasi usus. Secretome mengandung zat aktif seperti sitokin dan growth factor yang membantu mempercepat pembentukan jaringan baru, meningkatkan kekuatan sambungan usus pascaoperasi, serta mengurangi peradangan. Dalam studi ini, secretome yang diberikan dalam bentuk fibrin glue terbukti mampu meningkatkan penyembuhan usus secara signifikan, termasuk dalam hal pembentukan kolagen dan pembuluh darah baru.

Meskipun tidak secara langsung meneliti kasus diare berulang, manfaat secretome dalam memperkuat mukosa usus dan menekan peradangan membuka peluang besar untuk penggunaannya pada gangguan pencernaan kronis, termasuk diare yang sering kambuh. Secretome menciptakan lingkungan pemulihan yang ideal bagi saluran cerna, dan berpotensi membantu menurunkan kekambuhan melalui perbaikan menyeluruh jaringan usus.

2. Moré dan Swidsinski (2015) menemukan bahwa secretome dari Saccharomyces boulardii, sejenis ragi probiotik, punya peran penting dalam menjaga kesehatan usus dan mencegah diare berulang. Secretome ini mengandung senyawa yang bisa menekan peradangan, memperkuat lapisan pelindung usus, dan mengurangi keluarnya cairan berlebih dari saluran cerna. Menariknya, S. boulardii juga berfungsi sebagai prebiotik, yang mendukung pertumbuhan bakteri baik penghasil butirat, yaitu asam lemak rantai pendek yang penting untuk pemulihan usus. Selain memperbaiki mikrobiota, secretome-nya juga mempercepat pematangan sel-sel usus melalui zat seperti poliamin.

Pada kondisi usus yang terganggu akibat diare atau antibiotik, strain CNCM I-745 dari S. boulardii terbukti efektif dalam memulihkan keseimbangan bakteri baik dan menghambat pertumbuhan bakteri jahat. Inilah sebabnya secretome dari S. boulardii sangat potensial untuk mencegah kekambuhan diare dan menjaga kestabilan ekosistem usus.

Diare yang terus-menerus kambuh memang menjadi tantangan medis yang tidak sederhana. Namun, dengan pendekatan yang lebih modern dan regeneratif, kondisi ini bisa ditangani secara lebih menyeluruh. Secretome yang dihasilkan dari Mesenchymal Stem Cells (MSC), bersama dengan peran penting mikrobiota usus, telah terbukti membantu memperbaiki jaringan yang rusak, menstabilkan flora usus, dan meredakan peradangan kronis.

Seiring berkembangnya bukti ilmiah, terapi secretome kini semakin layak dipertimbangkan sebagai solusi jangka panjang bagi pasien dengan diare berulang. Regenic hadir sebagai penyedia layanan terapi sel dan secretome yang mengedepankan pendekatan aman, non-invasif, dan berbasis riset ilmiah terkini yang memberikan harapan baru bagi kualitas hidup yang lebih baik.

Untuk informasi lebih lanjut tentang terapi stem cell dan secretome kunjungi laman Terapi Stem Cell Regenic dan Terapi Secretome Regenic



Referensi:

  • Anderson, E. J. (2010). Prevention and treatment of viral diarrhea in pediatrics. Expert Review of Anti-Infective Therapy, 8(2), 205–217. https://doi.org/10.1586/eri.10.1
  • Chen, R., & Guan, K. (2018). Colonic epithelium rejuvenation through YAP / TAZ. The EMBO Journal, 37(2), 164–166. https://doi.org/10.15252/embj.201798618
  • Das, J. K., Salam, R. A., & Bhutta, Z. A. (2014). Global burden of childhood diarrhea and interventions. Current Opinion in Infectious Diseases, 27(5), 451–458. https://doi.org/10.1097/QCO.0000000000000096
  • Hageman, J. H., Heinz, M. C., Kretzschmar, K., van der Vaart, J., Clevers, H., & Snippert, H. J. G. (2020). Intestinal Regeneration: Regulation by the Microenvironment. Developmental Cell, 54(4), 435–446. https://doi.org/10.1016/j.devcel.2020.07.009
  • Hutama, R. P., Athiyyah, A. F., Gunadi Ranuh, I. R., Darma, A., Sumitro, K. R., Riawan, W., Surono, I. S., & Sudarmo, S. M. (2023). Effect of Lactobacillus Plantarum IS-10506 on Paneth Cell Regeneration in the Ileum of Sprague Dawley Rats. Pharmacognosy Journal, 15(5), 928–932. https://doi.org/10.5530/pj.2023.15.177
  • Moré, M. I., & Swidsinski, A. (2015). Saccharomyces boulardii CNCM I-745 supports regeneration of the intestinal microbiota after diarrheic dysbiosis – a review. Clinical and Experimental Gastroenterology, 237. https://doi.org/10.2147/CEG.S85574
  • Muriithi, B., Wandera, E. A., Takeuchi, R., Mutunga, F., Kathiiko, C., Wachira, M., Tinkoi, J., Meiguran, M., Akumu, P., Ndege, V., Mochizuki, R., Kaneko, S., Morita, K., Ouma, C., & Ichinose, Y. (2024). Impact of integrated WASH and maternal and child health interventions on diarrhea disease prevalence in a resource-constrained setting in Kenya. Tropical Medicine and Health, 52(1), 56. https://doi.org/10.1186/s41182-024-00616-1
  • Ott, S. J., Waetzig, G. H., Rehman, A., Moltzau-Anderson, J., Bharti, R., Grasis, J. A., Cassidy, L., Tholey, A., Fickenscher, H., Seegert, D., Rosenstiel, P., & Schreiber, S. (2017). Efficacy of Sterile Fecal Filtrate Transfer for Treating Patients With Clostridium difficile Infection. Gastroenterology, 152(4), 799-811.e7. https://doi.org/10.1053/j.gastro.2016.11.010
  • Saenz, C., Fang, Q., Gnanasekaran, T., Trammell, S. A. J., Buijink, J. A., Pisano, P., Wierer, M., Moens, F., Lengger, B., Brejnrod, A., & Arumugam, M. (2023). Clostridium scindens secretome suppresses virulence gene expression of Clostridioides difficile in a bile acid-independent manner. Microbiology Spectrum, 11(5). https://doi.org/10.1128/spectrum.03933-22
  • Yu, W., Zhou, H., Feng, X., Liang, X., Wei, D., Xia, T., Yang, B., Yan, L., Zhao, X., & Liu, H. (2023). Mesenchymal stem cell secretome-loaded fibrin glue improves the healing of intestinal anastomosis. Frontiers in Bioengineering and Biotechnology, 11. https://doi.org/10.3389/fbioe.2023.1103709

Recommendation For You

article

Peran Secretome dalam Pemulihan Peradangan Akibat Trichomoniasis

Umum14 Oct 2025

Trichomoniasis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang cukup umum, disebabkan oleh parasit mikroskopis bernama Trichomonas vaginalis. Banyak penderitanya tidak mengalami gejala apa pun, tapi pada sebagian wanita, infeksi ini bisa menimbulkan keputihan berbau tidak sedap, rasa gatal, nyeri saat buang air kecil, atau ketidaknyamanan saat berhubungan intim.

article

Terapi Stem Cell untuk Mengatasi Masalah Libido Rendah

Penyakit Dalam14 Oct 2025

Libido rendah merupakan masalah kesehatan yang sering kali tidak dibicarakan, padahal berdampak signifikan terhadap kualitas hidup, kepercayaan diri, dan keharmonisan hubungan. Pada pria, penurunan libido sering dikaitkan dengan rendahnya kadar testosteron, stres kronis, hingga gangguan pembuluh darah. Sementara itu, pada perempuan, gangguan hormon, menopause dini, atau masalah psikologis seperti depresi juga bisa menjadi pemicu utama.

article

Terapi Stem Cell untuk Menurunkan Risiko Ablasio Plasenta

Umum14 Oct 2025

Ablasio plasenta adalah kondisi yang serius dalam kehamilan dimana plasenta, yang merupakan organ penting yang menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin, luruh sebagian atau seluruhnya dari dinding rahim sebelum waktunya. Kondisi ini dapat sangat berbahaya, karena bila suplai oksigen dan nutrisi pada janin terganggu, maka dapat terjadi perdarahan hebat pada ibu hingga risiko kematian pada janin.