Pernahkah Anda mengalami nyeri perut mendadak, disertai diare berdarah atau mual? Jika ya, salah satu penyebab yang mungkin adalah kolitis iskemik. Ini adalah kondisi ketika aliran darah ke usus besar (kolon) terganggu, sehingga jaringan usus kekurangan oksigen dan menjadi meradang.
Kolitis iskemik paling sering terjadi pada orang tua, tetapi juga bisa muncul pada orang yang memiliki gangguan pembuluh darah, tekanan darah rendah, atau sedang menggunakan obat tertentu seperti kontrasepsi hormonal. Pada dasarnya, penyakit ini seperti “serangan jantung” pada usus, karena jaringan usus rusak akibat kurangnya pasokan darah yang dibutuhkan untuk tetap hidup.
Gejala kolitis iskemik biasanya muncul tiba-tiba dan meliputi: sakit perut bagian bawah atau kiri, buang air besar berdarah, dan rasa kembung atau tidak nyaman. Gejala bisa ringan dan hilang dengan sendirinya, tetapi pada kasus yang berat, bisa menyebabkan kerusakan permanen pada usus dan membutuhkan operasi pengangkatan bagian usus yang rusak.
Risiko komplikasi seperti sepsis, obstruksi usus, atau nekrosis bisa terjadi jika kolitis tidak ditangani dengan cepat. Karena itu, penanganan dini dan pemulihan jaringan yang rusak menjadi sangat penting. Di sinilah terapi regeneratif mulai mendapat perhatian karena potensinya dalam mempercepat penyembuhan usus dan mencegah komplikasi jangka panjang.
Baca Artikel Lainnya: Secretome untuk Pemulihan Saraf Pasien Cedera Otak Ringan
Mekanisme Terapi Regeneratif dalam Mengurangi Komplikasi Kolitis Iskemik
Terapi regeneratif adalah pendekatan medis yang bertujuan memperbaiki atau mengganti jaringan tubuh yang rusak menggunakan teknologi seperti Stem Cell atau Secretome. Secretome merupakan kumpulan molekul bioaktif dari Stem Cell. Dalam kasus kolitis iskemik, terapi ini bekerja dengan potensinya dalam merangsang perbaikan jaringan usus yang mengalami kerusakan akibat kekurangan aliran darah.
Salah satu mekanisme yang menjanjikan dari terapi ini adalah memperbaiki sirkulasi mikro di sekitar jaringan usus. Stem Cell dan Secretome diharapkan dapat membantu memperkuat pembuluh darah baru (angiogenesis) dan mengurangi peradangan yang merusak sel-sel di saluran cerna.
Selain itu, zat bioaktif dalam Secretome, seperti sitokin dan faktor pertumbuhan, diharapkan dapat mengirimkan sinyal ke sel usus agar mempercepat proses regenerasi dan mengaktifkan jalur pemulihan alami tubuh. Hal ini penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang seperti penyempitan usus (striktur) atau perforasi.
Jenis Terapi Regeneratif yang Diterapkan
Dalam konteks kolitis iskemik, beberapa jenis terapi regeneratif yang mulai dieksplorasi antara lain:
- Mesenchymal Stem Cells (MSCs):Stem Cell yang diambil dari jaringan lemak, sumsum tulang, atau tali pusat ini dapat beradaptasi dengan lingkungan usus dan menurunkan peradangan secara signifikan.
- Secretome dari Stem Cell: Produk alami dari Stem Cell yang kaya akan faktor penyembuh dan tidak mengandung sel hidup, sehingga dinilai aman digunakan dan memiliki risiko penolakan rendah.
- Ekstrak eksosom: Komponen kecil dalam Secretome yang membawa pesan regeneratif ke sel target sedang diteliti perannya untuk membantu perbaikan dinding usus pada beberapa model hewan.
Terapi ini mungkin diberikan secara tunggal atau dikombinasikan dengan pengobatan konvensional untuk hasil yang lebih optimal.
Baca Artikel Lainnya: Stem Cell untuk Penyembuhan Luka Kronis
Manfaat Terapi Regeneratif bagi Pasien Kolitis Iskemik
Potensi manfaat utama dari terapi regeneratif untuk kolitis iskemik adalah mempercepat pemulihan jaringan dan mencegah komplikasi serius dengan kemungkinan:
- Memperbaiki kerusakan mukosa usus dengan membantu menstimulasi pertumbuhan sel epitel baru.
- Mengurangi risiko operasi besar karena mungkin mempercepat penyembuhan dan menekan reaksi inflamasi akut.
- Mengembalikan fungsi normal saluran cerna yang terganggu akibat iskemia.
- Menurunkan risiko komplikasi seperti sepsis, perforasi usus, dan striktur.
Dengan kata lain, terapi ini berpotensi membantu pasien keluar dari fase kritis lebih cepat, serta meningkatkan harapan pemulihan jangka panjang.
Prosedur Terapi Regeneratif untuk Kolitis Iskemik
Terapi ini sedang diteliti untuk diberikan melalui dua metode utama.
- Infus intravena, di mana sel disalurkan langsung ke pembuluh darah agar bisa menjangkau area usus yang rusak secara sistemik.
- Injeksi lokal, yang dilakukan pada area tertentu di usus jika dibutuhkan untuk memberikan efek lebih fokus. Dalam beberapa kasus, dokter dapat memilih penggunaan Secretome yaitu cairan kaya faktor pertumbuhan dari Stem Cell yang tidak mengandung sel hidup, tetapi tetap memberikan efek penyembuhan dengan risiko yang lebih rendah.
Seluruh proses dilakukan di bawah pengawasan tim medis profesional dan biasanya tidak memerlukan rawat inap jangka panjang. Prosedur ini sangat cocok bagi pasien yang mengalami kolitis iskemik menengah hingga berat, namun tidak memungkinkan untuk menjalani operasi besar atau belum merespons baik terhadap terapi konvensional.
Bukti Klinis dan Studi Pendukung
Penelitian oleh Joo dan rekan-rekannya, menguji apakah Stem Cell yang diambil dari jaringan lemak (adipose-derived stem cells atau ASCs) bisa membantu menyembuhkan radang usus besar yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah (kolitis iskemik).
Penelitian ini menggunakan tikus percobaan yang dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok hanya mendapat bahan pembawa, sedangkan kelompok lainnya mendapat suntikan ASCs langsung ke bagian usus yang rusak.
Hasilnya, tikus yang diberi ASCs sembuh lebih cepat, dengan pembengkakan usus yang lebih ringan, luka yang lebih sedikit dan lebih kecil, serta kondisi jaringan usus yang lebih baik di bawah mikroskop. Peneliti juga menemukan bahwa pada kelompok ini terbentuk lebih banyak pembuluh darah baru, yang membantu memperlancar aliran darah dan mempercepat penyembuhan.
Kesimpulannya, ASCs berpotensi menjadi terapi untuk memperbaiki kerusakan usus akibat kekurangan darah, meskipun uji coba ini masih pada hewan dan perlu penelitian lebih lanjut sebelum diterapkan pada manusia.
Baca Artikel Lainnya: Secretome sebagai Terapi Baru untuk Hipertensi Kronis
Adanya pendekatan regeneratif dengan Stem Cell ini sangat berpotensi untuk diterapkan secara klinis dalam mengurangi komplikasi dan mempercepat pemulihan jaringan usus pada berbagai bentuk kolitis, termasuk yang disebabkan oleh iskemia.
Terapi regeneratif diharapkan dapat menjadi solusi masa depan dalam pengobatan kolitis iskemik yang tidak hanya berorientasi pada gejala, tetapi juga pada pemulihan menyeluruh jaringan tubuh. Dengan pendekatan yang lebih alami, menyeluruh, dan minim risiko, cara ini memberikan harapan baru bagi pasien untuk menjalani hidup yang lebih sehat dan bebas dari ancaman komplikasi serius.
Jika Anda memiliki pertanyaan lainnya seputar Stem Cell atau Secretome, ataupun Anda ingin edukasi lebih lanjut mengenai “Potensi Terapi Regeneratif Mengurangi Risiko Komplikasi Kolitis Iskemik” Anda bisa segera menghubungi dokter Anda dan tim kami di Regenic.
Sumber Referensi:
- Zhang, H. M., Yuan, S., Meng, H., Hou, X. T., Li, J., Xue, J. C., Li, Y., Wang, Q., Nan, J. X., Jin, X. J., & Zhang, Q. G. (2022). Stem Cell-Based Therapies for Inflammatory Bowel Disease. International journal of molecular sciences, 23(15), 8494. https://doi.org/10.3390/ijms23158494
- Zhu, Y., Qin, H., Sun, C., Shao, B., Li, G., Qin, Y., Kong, D., Ren, S., Wang, H., Wang, Z., Zhang, J., & Wang, H. (2022). Endometrial Regenerative Cell-Derived Exosomes Attenuate Experimental Colitis through Downregulation of Intestine Ferroptosis. Stem Cells International, 2022. https://doi.org/10.1155/2022/3014123.
- Sun, C., Hao, J., Qin, H., Zhu, Y., Li, X., Zhang, B., Qin, Y., Li, G., Wang, H., & Wang, H. (2022). Endometrial Regenerative Cell-Derived Conditioned Medium Alleviates Experimental Colitis. Stem Cells International, 2022. https://doi.org/10.1155/2022/7842296.
- Joo, H. H., Jo, H. J., Jung, T. D., Ahn, M. S., Bae, K. B., Hong, K. H., Kim, J., Kim, J. T., Kim, S. H., & Yang, Y. I. (2012). Adipose-derived stem cells on the healing of ischemic colitis: a therapeutic effect by angiogenesis. International journal of colorectal disease, 27(11), 1437–1443. https://doi.org/10.1007/s00384-012-1470-2