Kram usus adalah keluhan yang sering menyertai diare, baik yang bersifat akut maupun kronis. Nyeri ini biasanya terasa seperti gelombang yang datang dan pergi di perut bagian bawah, akibat kontraksi otot polos usus yang tidak teratur.
Pada kasus diare kronis yang berlangsung lebih dari empat minggu, kram ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, membuat pola makan berantakan, dan bahkan mengganggu tidur. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Salah satu yang paling umum adalah IBS-D (Irritable Bowel Syndrome with Diarrhea), yaitu gangguan fungsi usus yang berkaitan erat dengan stres, pola makan, dan ketidakseimbangan mikrobiota usus.
Selain itu, penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa dan Crohn, infeksi saluran cerna, atau intoleransi makanan tertentu juga bisa memicu diare yang disertai kram hebat. Salah satu faktor yang memperburuk kondisi ini adalah hipersensitivitas viseral, yaitu meningkatnya kepekaan saraf usus terhadap rangsangan ringan. Jadi meski diare tampak ringan, sensasi nyeri bisa terasa berlebihan.
Di sinilah peran secretome dari stem cell atau sel punca jenis Mesenchymal Stem Cells (MSC) menjadi menarik. Secretome mengandung berbagai molekul bioaktif seperti sitokin antiinflamasi, neurotrofin, dan eksosom, yang berperan dalam menenangkan peradangan serta mengatur kembali jalur komunikasi saraf di usus. Dengan kata lain, secretome tak hanya menargetkan penyebab peradangan di balik diare kronis, tapi juga membantu meredakan kram usus yang menyertainya. Ini memberi harapan baru bagi pasien yang selama ini hanya mengandalkan obat antispasmodik atau analgesik dengan hasil yang terbatas.
Mekanisme Secretome dalam Mengurangi Kram Usus
Secretome adalah kumpulan faktor bioaktif yang disekresikan oleh sel punca (terutama Mesenchymal Stem Cells/MSC). Komponen ini meliputi sitokin, growth factors, enzim, dan vesikel ekstraseluler yang bekerja secara parakrin untuk memperbaiki jaringan dan mengatur sistem imun.
Dalam konteks kram usus, secretome menawarkan potensi besar dalam mengurangi inflamasi saluran cerna dan menstabilkan kontraksi otot polos usus. Beberapa mekanisme kunci meliputi:
- Imunomodulasi
Secretome MSC menekan aktivitas sel-sel imun proinflamasi, menurunkan pelepasan sitokin inflamasi seperti TNF-α dan IL-6, yang diketahui memperburuk kontraksi dan nyeri pada usus.
- Regenerasi Mukosa Usus
Secretome mempercepat regenerasi sel epitel usus, menjaga integritas penghalang usus, dan memperbaiki kerusakan akibat peradangan atau toksin.
- Perbaikan Motilitas Usus
Komponen neuroaktif dalam secretome dapat memengaruhi aktivitas neuron enterik, yang mengatur kontraksi usus, sehingga berpotensi meredakan spasme atau kram.
Jenis Secretome yang Digunakan
Jenis secretome yang paling umum digunakan dalam terapi gangguan pencernaan adalah yang berasal dari Mesenchymal Stem Cells (MSCs), terutama dari sumber jaringan lemak, tali pusat, atau sumsum tulang. MSC dari jaringan lemak (Adipose-derived MSCs) diketahui menghasilkan secretome dengan profil antiinflamasi yang kuat dan berpotensi menjaga homeostasis mikrobiota usus.
Penggunaan secretome sebagai terapi lebih aman dibanding sel utuh karena tidak menimbulkan reaksi imun dan tidak berisiko tumorigenesis, serta mudah distandarisasi dalam bentuk produk biologis siap pakai.
Manfaat Terapi Secretome untuk Pasien dengan Kram Usus akibat Diare
Berikut beberapa manfaat yang telah diobservasi dalam studi praklinis dan awal klinis:
- Mengurangi rasa sakit dan nyeri kram usus melalui penekanan mediator inflamasi.
- Memperbaiki fungsi penghalang usus, mencegah kebocoran mukosa yang memperburuk diare dan nyeri.
- Meningkatkan penyembuhan jaringan epitel, yang rusak akibat peradangan atau infeksi.
- Menstabilkan motilitas saluran cerna, terutama pada kasus IBS-D atau diare kronis lain yang menyebabkan spasme.
Prosedur Pemberian Secretome pada Pasien dengan Kram Usus
Pemberian terapi secretome umumnya dilakukan melalui injeksi intravena, sehingga zat aktifnya dapat langsung bekerja ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Dalam beberapa kasus, terapi juga bisa diberikan secara lokal, tergantung pada gejala dan pertimbangan medis.
Sebelum memulai terapi, pasien akan menjalani evaluasi menyeluruh termasuk pemeriksaan riwayat kesehatan dan kemungkinan alergi. Hal ini penting untuk memastikan terapi aman dan tidak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Prosedur ini bersifat minim-invasif dan biasanya tidak memerlukan rawat inap, sehingga pasien bisa kembali beraktivitas dalam waktu singkat.
Studi Klinis dan Bukti Ilmiah
Meski belum banyak studi klinis langsung mengenai penggunaan secretome untuk kram usus akibat diare, sebuah penelitian menunjukkan potensi terapeutik secretome pada gangguan pencernaan secara umum.
Dalam penelitian Wei (2024) menunjukkan bahwa secretome yang dihasilkan oleh Mesenchymal Stromal Cells (MSCs) memiliki potensi besar untuk membantu meredakan gejala seperti kram usus dan diare kronis. Namun perlu digaris bawahi bahwa penelitian ini difokuskan pada penyakit radang usus (Inflammatory Bowel Disease/IBD), yang memiliki gejala mirip seperti diare berulang, nyeri perut, dan peradangan di saluran pencernaan.
Para peneliti menemukan bahwa secretome MSC bekerja dengan cara yang kompleks namun efektif. Salah satunya adalah melalui efek parakrin yakni kemampuan MSC untuk melepaskan molekul bioaktif seperti vesikel ekstraseluler (EVs), sitokin, kemokin, dan protein pelindung lainnya. Zat-zat ini membantu memperbaiki lapisan mukosa usus yang rusak serta mendorong regenerasi sel epitel, yang sangat penting untuk menjaga kesehatan dinding usus.
Tak hanya itu, secretome MSC juga mampu menekan peradangan dengan merangsang produksi molekul antiinflamasi seperti prostaglandin E2 (PGE2), TSG-6, dan interleukin-10 (IL-10). Molekul-molekul ini secara langsung menenangkan sistem imun yang terlalu aktif, mengurangi reaksi peradangan, dan menghambat masuknya sel-sel perusak ke jaringan usus.
Karena gejala IBD mirip dengan keluhan umum seperti kram perut dan diare berkepanjangan, hasil penelitian ini membuka peluang besar bagi pemanfaatan secretome MSC sebagai terapi alternatif dan bukan hanya untuk IBD, tetapi juga untuk gangguan pencernaan yang lebih ringan namun mengganggu kualitas hidup.
Secretome membuka peluang baru dalam perawatan kram usus akibat diare kronis. Dengan kemampuannya menekan inflamasi, memperbaiki jaringan, dan menstabilkan kontraksi otot usus, secretome menjadi alternatif terapi non-farmakologis yang menjanjikan. Meski masih diperlukan lebih banyak uji klinis spesifik, data yang ada memberikan harapan bagi pasien yang mengalami gangguan pencernaan persisten.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami keluhan serupa, konsultasikan dengan tenaga medis terpercaya dan pertimbangkan terapi regeneratif berbasis secretome sebagai solusi yang aman dan inovatif. Regenic menghadirkan secretome sebagai solusi regeneratif untuk meredakan kram usus dan mempercepat pemulihan pasca diare.
Referensi:
- Ahmad Sophien, A. N., Jusop, A. S., Tye, G. J., Tan, Y.-F., Wan Kamarul Zaman, W. S., & Nordin, F. (2023). Intestinal stem cells and gut microbiota therapeutics: hype or hope? Frontiers in Medicine, 10. https://doi.org/10.3389/fmed.2023.1195374
- Camilleri, M., Nullens, S., & Nelsen, T. (2012). Enteroendocrine and Neuronal Mechanisms in Pathophysiology of Acute Infectious Diarrhea. Digestive Diseases and Sciences, 57(1), 19–27. https://doi.org/10.1007/s10620-011-1939-9
- Ihara, E., Manabe, N., Ohkubo, H., Ogasawara, N., Ogino, H., Kakimoto, K., Kanazawa, M., Kawahara, H., Kusano, C., Kuribayashi, S., Sawada, A., Takagi, T., Takano, S., Tomita, T., Noake, T., Hojo, M., Hokari, R., Masaoka, T., Machida, T., … Higuchi, K. (2024). Evidence-Based Clinical Guidelines for Chronic Diarrhea 2023. Digestion, 105(6), 480–497. https://doi.org/10.1159/000541121
- König, J., Roca Rubio, M. F., Forsgård, R. A., Rode, J., Axelsson, J., Grompone, G., & Brummer, R. J. (2024). The effects of a 6-week intervention with Limosilactobacillus reuteri ATCC PTA 6475 alone and in combination with L. reuteri DSM 17938 on gut barrier function, immune markers, and symptoms in patients with IBS-D—An exploratory RCT. PLOS ONE, 19(11), e0312464. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0312464
- Lucak, S., Chang, L., Halpert, A., & Harris, L. A. (2017). Current and emergent pharmacologic treatments for irritable bowel syndrome with diarrhea: evidence-based treatment in practice. Therapeutic Advances in Gastroenterology, 10(2), 253–275. https://doi.org/10.1177/1756283X16663396
- Lucas, M. L. (2008). Enterocyte chloride and water secretion into the small intestine after enterotoxin challenge: Unifying hypothesis or intellectual dead end? Journal of Physiology and Biochemistry, 64(1), 69–88. https://doi.org/10.1007/BF03168236
- Marquess, D. (2011). Recent Advances in Discovery and Development of Medicines for the Treatment of Secretory Diarrhea in the Developing World (pp. 277–300). https://doi.org/10.1007/7355_2011_15
- Quan, T., Li, R., & Gao, T. (2025). The Intestinal Macrophage–Intestinal Stem Cell Axis in Inflammatory Bowel Diseases: From Pathogenesis to Therapy. International Journal of Molecular Sciences, 26(7), 2855. https://doi.org/10.3390/ijms26072855
- Romero-Calvo, I., Mascaraque, C., Zarzuelo, A., Suárez, M. D., Martínez-Augustin, O., & de Medina, F. S. (2011). Intestinal inflammation and the enterocyte transportome. Biochemical Society Transactions, 39(4), 1096–1101. https://doi.org/10.1042/BST0391096
- Thompson, K. E., Ray, R. M., Alli, S., Ge, W., Boler, A., Shannon McCool, W., Meena, A. S., Shukla, P. K., Rao, R., Johnson, L. R., Miller, M. A., & Tigyi, G. J. (2018). Prevention and treatment of secretory diarrhea by the lysophosphatidic acid analog Rx100. Experimental Biology and Medicine, 243(13), 1056–1065. https://doi.org/10.1177/1535370218803349
- van Dinter, T. G., Fuerst, F. C., Richardson, C. T., Santa Ana, C. A., Polter, D. E., Fordtran, J. S., & Binder, H. J. (2005). Stimulated Active Potassium Secretion in a Patient With Colonic Pseudo-Obstruction: A New Mechanism of Secretory Diarrhea. Gastroenterology, 129(4), 1268–1273. https://doi.org/10.1053/j.gastro.2005.07.029
- Wei, S., Li, M., Wang, Q., Zhao, Y., Du, F., Chen, Y., Deng, S., Shen, J., Wu, K., Yang, J., Sun, Y., Gu, L., Li, X., Li, W., Chen, M., Ling, X., Yu, L., Xiao, Z., Dong, L., & Wu, X. (2024). Mesenchymal Stromal Cells: New Generation Treatment of Inflammatory Bowel Disease. Journal of Inflammation Research, Volume 17, 3307–3334. https://doi.org/10.2147/JIR.S458103