Secretome Membantu Pemulihan Bronkitis Kronis Berulang

Bronkitis kronis berulang merupakan salah satu jenis penyakit paru yang berlangsung jangka panjang dan cukup sering kambuh. Kondisi ini terjadi karena adanya peradangan yang terus-menerus di saluran pernapasan, khususnya di bagian bronkus yang merupakan jalur utama masuknya oksigen menuju ke paru-paru. Berbeda dengan bronkitis akut yang biasanya sembuh dalam hitungan minggu, bronkitis kronis bisa bertahan lama dan makin memburuk jika tidak ditangani dengan baik.

Gejala yang umum dialami dari bronkitis kronis ini antara lain batuk yang tak kunjung sembuh, banyak dahak, napas terasa berat, dan sering terkena infeksi saluran napas. Jika penyakit ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, penderita juga bisa merasa mudah lelah, berat badan turun, dan semakin sulit beraktivitas seperti biasa.

Penyebab utama dari kondisi ini adalah paparan jangka panjang terhadap zat-zat yang mengiritasi paru, seperti asap rokok, polusi udara, debu dari lingkungan kerja, atau infeksi saluran napas yang sering kambuh. Meskipun perokok aktif paling berisiko, orang yang tidak merokok pun bisa mengalaminya jika sering terpapar polusi udara atau memiliki riwayat infeksi pernapasan yang berulang.

Selama ini, pengobatan bronkitis kronis lebih banyak difokuskan untuk meredakan gejala dan mencegah kekambuhan. Namun, kemajuan di bidang terapi regeneratif telah membuka harapan baru, salah satunya melalui pemanfaatan Secretome yang merupakan zat aktif yang dihasilkan oleh sel punca (stem cell) dan berperan dalam memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.

Dalam konteks bronkitis kronis, secretome menunjukkan potensi besar untuk mempercepat pemulihan jaringan paru-paru yang mengalami peradangan kronis, mengurangi frekuensi kekambuhan, serta meningkatkan kualitas hidup pasien secara keseluruhan.

Baca artikel lainnya: Apa Itu Terapi Stem Cell? Ini Penjelasannya

Mekanisme Secretome dalam Pemulihan Bronkitis Kronis

Secretome adalah kumpulan zat aktif yang dikeluarkan oleh sel, termasuk protein, enzim, lipid, dan partikel kecil seperti exosome. Salah satu sumber secretome yang saat ini banyak diteliti adalah dari sel punca (stem cell), khususnya jenis Mesenchymal Stem Cells (MSC). Yang membuat secretome menarik adalah kemampuannya dalam meredakan peradangan, mengatur sistem imun, dan membantu proses regenerasi jaringan.

Pada penderita bronkitis kronis, saluran napas mengalami peradangan terus-menerus yang dapat merusak jaringan dan memicu produksi lendir berlebih. Di sinilah peran secretome menjadi penting. Kandungan cytokine dan growth factor dalam secretome dapat membantu menenangkan peradangan, memperbaiki jaringan yang rusak, dan mengurangi produksi lendir yang mengganggu pernapasan.

Selain itu, secretome membawa partikel mikroskopis bernama vesikel ekstraseluler, yang juga termasuk dalam exosome, yang mampu mengirimkan pesan berupa RNA dan protein ke sel-sel target di paru-paru. Vesikel ekstraseluler ini akan mempercepat proses penyembuhan dan membantu memperkuat kembali lapisan pelindung (epitel) saluran napas yang rusak. Efek lainnya, secretome juga dapat menurunkan kepekaan berlebih pada saluran napas yang sering menjadi pemicu kambuhnya gejala.

Dengan mekanisme yang menyeluruh ini, secretome menawarkan pendekatan baru yang tidak hanya mengurangi gejala, tetapi juga membantu memperbaiki akar masalah di jaringan paru.

Manfaat Secretome untuk Pasien Bronkitis Kronis Berulang

Terapi secretome kini mulai dilirik sebagai pilihan baru untuk membantu pemulihan bronkitis kronis yang sering kambuh. Beberapa manfaat yang bisa dirasakan pasien antara lain:

  • Mengurangi peradangan jangka panjangSecretome bekerja dengan menenangkan peradangan di saluran napas. Zat-zat aktif di dalamnya bisa menurunkan produksi senyawa pemicu radang, sehingga saluran pernapasan tidak terus-menerus dalam kondisi teriritasi.

  • Memperbaiki jaringan paru yang rusak
    Molekul regeneratif dalam secretome membantu proses penyembuhan dinding saluran napas yang rusak akibat batuk kronis dan infeksi berulang. Ini penting untuk mengembalikan fungsi paru ke kondisi yang lebih sehat.

  • Mengurangi produksi lendir berlebih
    Salah satu keluhan utama bronkitis adalah batuk berdahak yang tak kunjung reda. Secretome dapat membantu mengurangi produksi lendir dengan cara menyeimbangkan sel-sel yang mengatur pengeluaran mukus.

  • Menurunkan risiko kekambuhan
    Dengan memperkuat sistem imun dan mengurangi kepekaan saluran napas terhadap pemicu infeksi, secretome berpotensi mencegah serangan bronkitis datang kembali terlalu sering.

  • Meningkatkan kualitas hidupJika gejala mereda dan paru-paru bisa bekerja lebih baik, tentu aktivitas sehari-hari pun bisa dijalani dengan lebih nyaman. Pasien tidak lagi terlalu sering terganggu oleh batuk, sesak, atau kelelahan yang berkepanjangan.

Baca artikel lainnya: Terapi Stem Cell untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Prosedur Pemberian Terapi Secretome

Terapi secretome biasanya dilakukan melalui infus atau suntikan, tergantung pada kondisi dan kebutuhan masing-masing pasien. Produk yang digunakan harus berasal dari laboratorium yang sudah tersertifikasi dan memenuhi standar keamanan tinggi (Good Manufacturing Practice/GMP), serta telah melalui uji kelayakan untuk memastikan manfaat dan keamanannya.

Sebelum memulai terapi, dokter akan melakukan pemeriksaan lengkap mulai dari fungsi paru-paru hingga tingkat keparahan bronkitis yang dialami. Setelah secretome diberikan, pasien akan terus dipantau untuk melihat apakah ada perubahan kondisi dan memastikan tidak muncul efek samping.

Karena tidak mengandung sel hidup, secretome tergolong aman dan memiliki risiko yang sangat rendah. Selain itu, terapi ini juga tidak menimbulkan reaksi penolakan dari tubuh, sehingga cocok untuk digunakan sebagai terapi tambahan bagi pasien bronkitis kronis yang sering kambuh.

Studi Klinis dan Bukti Ilmiah

1. Studi Wu (2023)

Penelitian Wu (2023) mengungkap bahwaExtracellular Vesicles(EVs) yang merupakan komponen utama dalam secretome, berperan besar dalam membantu pemulihan paru-paru pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) seperti bronkitis kronis berulang. EVs adalah partikel kecil yang bekerja seperti "kurir biologis", membawa protein dan RNA untuk memperbaiki jaringan yang rusak. EVs dari stem cell, khususnya yang berasal dari tali pusat, terbukti mampu mengurangi peradangan di saluran napas dan memperbaiki komunikasi antar sel yang terganggu. 

Dibandingkan dengan terapi stem cell utuh, penggunaan EVs dinilai lebih aman dan praktis, karena tidak menimbulkan risiko seperti pertumbuhan sel abnormal atau penyumbatan pembuluh darah. Selain itu, EVs juga membantu menyeimbangkan sistem imun, melindungi sel paru dari kerusakan, dan menekan peradangan kronis yang menjadi penyebab utama memburuknya kondisi paru-paru. Temuan ini memperkuat potensi secretome sebagai terapi regeneratif untuk bronkitis kronis.

2. Studi Di Gioia (2023)

Penelitian Di Gioia (2023) mengungkap bahwa Extracellular Vesicles (EVs), bagian dari secretome, punya peran penting dalam bronkitis kronis yang merupakan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). EVs adalah partikel kecil yang dilepaskan oleh sel-sel saluran napas dan membawa zat aktif seperti protein dan mikroRNA, yang membantu mengurangi peradangan dan memperbaiki jaringan paru yang rusak.

EVs dari sel epitel bronkial juga mengandung mucin, zat pelindung alami yang menjaga kelembaban dan pertahanan paru. Karena muatannya sangat spesifik, EVs juga berpotensi dijadikan alat deteksi dini misalnya lewat darah atau dahak, untuk melihat gangguan paru bahkan sebelum gejalanya muncul.Meskipun belum digunakan secara luas, temuan ini membuka jalan bagi EVs sebagai terapi dan alat diagnosis presisi yang lebih aman dan efektif untuk penyakit paru kronis seperti bronkitis berulang.

Menghadapi bronkitis kronis yang terus berulang bisa menjadi beban tersendiri. Selain mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi ini juga dapat menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan. Sayangnya, pengobatan konvensional umumnya hanya berfokus pada meredakan gejala, tanpa benar-benar menyentuh akar permasalahan, yaitu kerusakan jaringan di saluran pernapasan.

Di sinilah terapi secretome mulai menunjukkan harapan baru. Dengan kandungan molekul aktif alami, secretome bekerja membantu memperbaiki jaringan bronkus yang rusak, mengurangi peradangan, dan menurunkan risiko kekambuhan.

Bagi Anda atau orang terdekat yang masih bergulat dengan bronkitis kronis yang tak kunjung membaik, terapi Secretome bisa menjadi langkah lanjut yang patut dipertimbangkan. Regenic hadir menawarkan solusi berbasis sains untuk membantu memperbaiki saluran napas secara alami agar Anda bisa bernapas lebih lega dan hidup lebih nyaman.

 

Referensi:

  • Abdool-Gaffar, M. S., Ambaram, A., Ainslie, G. M., Bolliger, C. T., Feldman, C., Geffen, L., Irusen, E. M., Joubert, J., Lalloo, U. G., Mabaso, T. T., Nyamande, K., O’Brien, J., Otto, W., Raine, R., Richards, G., Smith, C., Stickells, D., Venter, A., Visser, S., … COPD Working Group. (2011). Guideline for the management of chronic obstructive pulmonary disease--2011 update. South African Medical Journal = Suid-Afrikaanse Tydskrif Vir Geneeskunde, 101(1 Pt 2), 63–73. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21526617/
  • Berim, I., & Sethi, S. (2011). The benefits of long-term systemic antimicrobial therapy in chronic obstructive pulmonary disease. Therapeutic Advances in Respiratory Disease, 5(3), 207–216. https://doi.org/10.1177/1753465811398372
  • Coraux, C., Roux, J., Jolly, T., & Birembaut, P. (2008). Epithelial Cell-Extracellular Matrix Interactions and Stem Cells in Airway Epithelial Regeneration. Proceedings of the American Thoracic Society, 5(6), 689–694. https://doi.org/10.1513/pats.200801-010AW
  • Di Gioia, S., Daniello, V., & Conese, M. (2022). Extracellular Vesicles’ Role in the Pathophysiology and as Biomarkers in Cystic Fibrosis and COPD. International Journal of Molecular Sciences, 24(1), 228. https://doi.org/10.3390/ijms24010228
  • Hayes, D., & Meyer, K. C. (2007). Acute Exacerbations of Chronic Bronchitis in Elderly Patients. Drugs & Aging, 24(7), 555–572. https://doi.org/10.2165/00002512-200724070-00004
  • Hussein, M. A. A., Hussein, H. A. M., Thabet, A. A., Selim, K. M., Dawood, M. A., El-Adly, A. M., Wardany, A. A., Sobhy, A., Magdeldin, S., Osama, A., Anwar, A. M., Abdel-Wahab, M., Askar, H., Bakhiet, E. K., Sultan, S., Ezzat, A. A., Abdel Raouf, U., & Afifi, M. M. (2022). Human Wharton’s Jelly Mesenchymal Stem Cells Secretome Inhibits Human SARS-CoV-2 and Avian Infectious Bronchitis Coronaviruses. Cells, 11(9), 1408. https://doi.org/10.3390/cells11091408
  • Kim, V., & Criner, G. J. (2013). Chronic Bronchitis and Chronic Obstructive Pulmonary Disease. American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, 187(3), 228–237. https://doi.org/10.1164/rccm.201210-1843CI
  • Kim, V., Ramos, F., & Krahnke, J. (2014). Clinical issues of mucus accumulation in COPD. International Journal of Chronic Obstructive Pulmonary Disease, 139. https://doi.org/10.2147/COPD.S38938
  • Shaddock, E., & Richards, G. (2015). Pharmacological management of chronic obstructive pulmonary disease. South African Medical Journal, 105(9), 790. https://doi.org/10.7196/SAMJnew.8426
  • Wu, J., Ma, Y., & Chen, Y. (2023). Extracellular vesicles and COPD: foe or friend? Journal of Nanobiotechnology, 21(1), 147. https://doi.org/10.1186/s12951-023-01911-5

Recommendation For You

article

Peran Secretome dalam Pemulihan Peradangan Akibat Trichomoniasis

Umum14 Oct 2025

Trichomoniasis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang cukup umum, disebabkan oleh parasit mikroskopis bernama Trichomonas vaginalis. Banyak penderitanya tidak mengalami gejala apa pun, tapi pada sebagian wanita, infeksi ini bisa menimbulkan keputihan berbau tidak sedap, rasa gatal, nyeri saat buang air kecil, atau ketidaknyamanan saat berhubungan intim.

article

Terapi Stem Cell untuk Mengatasi Masalah Libido Rendah

Penyakit Dalam14 Oct 2025

Libido rendah merupakan masalah kesehatan yang sering kali tidak dibicarakan, padahal berdampak signifikan terhadap kualitas hidup, kepercayaan diri, dan keharmonisan hubungan. Pada pria, penurunan libido sering dikaitkan dengan rendahnya kadar testosteron, stres kronis, hingga gangguan pembuluh darah. Sementara itu, pada perempuan, gangguan hormon, menopause dini, atau masalah psikologis seperti depresi juga bisa menjadi pemicu utama.

article

Terapi Stem Cell untuk Menurunkan Risiko Ablasio Plasenta

Umum14 Oct 2025

Ablasio plasenta adalah kondisi yang serius dalam kehamilan dimana plasenta, yang merupakan organ penting yang menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin, luruh sebagian atau seluruhnya dari dinding rahim sebelum waktunya. Kondisi ini dapat sangat berbahaya, karena bila suplai oksigen dan nutrisi pada janin terganggu, maka dapat terjadi perdarahan hebat pada ibu hingga risiko kematian pada janin.