Terapi Regeneratif pada Asma Kronis dengan Secretome

Pada orang dengan asma kronis, saluran napas menjadi sangat sensitif terhadap rangsangan seperti debu, asap, udara dingin, atau stres. Akibatnya, otot-otot saluran pernapasan bisa mengencang (bronkokonstriksi), terjadi pembengkakan pada dinding saluran napas, dan produksi lendir meningkat. Kombinasi ini menyempitkan saluran napas dan membuat penderita sulit bernapas secara normal.

Penyebab asma kronis belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor genetik, lingkungan, dan infeksi pernapasan berulang sejak kecil sering dikaitkan dengan perkembangannya. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan struktural pada paru-paru dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Selama ini, pengobatan asma kronis bergantung pada obat antiinflamasi seperti kortikosteroid, bronkodilator, dan terapi biologis. Namun, pendekatan ini hanya menekan gejala dan peradangan, tanpa benar-benar memperbaiki jaringan paru yang rusak. Karena itu, muncul pendekatan terapi regeneratif seperti secretome yang menawarkan potensi pemulihan dari dalam.

Baca Artikel Lainnya: Terapi Stem Cell Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) 

Mekanisme Secretome pada Asma Kronis

Secretome adalah kumpulan molekul aktif yang dilepaskan oleh stem cell atau sel punca, khususnya Mesenchymal Stem Cells (MSCs). Molekul ini meliputi sitokin, growth factors, eksosom, dan mikroRNA yang berfungsi mengatur komunikasi antar sel dan mendukung proses penyembuhan.

Dalam konteks asma kronis, secretome bekerja dengan cara menekan peradangan kronis di saluran napas serta memperbaiki kerusakan jaringan paru. Komponen antiinflamasi dalam secretome dapat mengurangi reaktivitas saluran napas terhadap alergen dan menghambat pelepasan mediator pro-inflamasi.

Selain itu, kandungan eksosom dan growth factors dalam secretome juga terbukti membantu merangsang regenerasi sel epitel saluran napas, memperkuat penghalang mukosa, serta mengurangi fibrosis (jaringan parut) yang sering terbentuk pada paru-paru penderita asma kronis.

Dengan demikian, secretome tidak hanya berfungsi sebagai terapi simptomatik, tetapi juga memiliki potensi untuk memperbaiki struktur dan fungsi paru secara menyeluruh.

Manfaat Secretome untuk Pasien Asma Kronis

Terapi secretome menghadirkan sejumlah manfaat penting bagi penderita asma kronis, di antaranya:

  • Mengurangi peradangan kronis: Kandungan antiinflamasi dalam secretome menekan aktivasi sel imun berlebih yang menjadi penyebab utama kekambuhan asma.

  • Memperbaiki jaringan paru: Growth factor dan eksosom dalam secretome merangsang regenerasi sel paru dan memperbaiki kerusakan akibat inflamasi berulang.

  • Meningkatkan fungsi pernapasan: Dengan meredakan peradangan dan memperkuat dinding saluran napas, terapi ini bisa meningkatkan kapasitas paru dan kualitas hidup penderita.

  • Mengurangi ketergantungan pada obat-obatan: Dalam jangka panjang, pasien mungkin dapat mengurangi dosis kortikosteroid atau bronkodilator karena kondisi paru menjadi lebih stabil.

Baca Artikel Lainnya: Secretome sebagai Terapi Tambahan pada Pengobatan TBC Paru 

Prosedur Terapi Secretome untuk Asma Kronis

Terapi secretome umumnya diberikan melalui injeksi intravena (IV), agar zat aktifnya dapat beredar ke seluruh tubuh, termasuk jaringan paru. Dalam beberapa studi, secretome juga bisa diberikan melalui nebulizer (inhalasi), yang membuat zat aktif langsung mencapai saluran napas.

Prosedur ini tergolong minim risiko karena secretome tidak mengandung sel hidup, melainkan molekul hasil sekresi dari stem cell yang sudah diproses secara steril. Oleh karena itu, risiko penolakan atau efek samping sistemik sangat rendah.

Setelah injeksi, pasien biasanya tidak memerlukan rawat inap. Terapi ini dapat dilakukan dalam beberapa sesi, tergantung dari kondisi pasien dan tingkat keparahan asma yang dialami.

Studi Klinis dan Bukti Ilmiah

Studi yang diteliti dalam jurnal Molecular Medicine Reports pada tahun 2025 menunjukkan bahwa eksosom yang berasal dari secretome Mesenchymal Stem Cells (MSCs) memiliki potensi besar sebagai terapi regeneratif untuk asma kronis. Dalam tinjauan tersebut, dijelaskan bahwa eksosom yaitu komponen utama dalam secretome, mengandung berbagai molekul bioaktif seperti protein, lipid, dan mikroRNA yang dapat mengatur komunikasi antar sel serta memainkan peran penting dalam proses penyembuhan jaringan. 

Eksosom ini mampu menekan peradangan kronis di saluran napas, mengurangi hiperrespons terhadap alergen, dan membantu memperbaiki kerusakan struktural pada jaringan epitel paru-paru yang umum terjadi pada penderita asma kronis. 

Dengan sifat antiinflamasi dan imunomodulator yang kuat, secretome berbasis eksosom dari MSC dinilai sebagai pendekatan terapi non-seluler yang menjanjikan untuk mengatasi akar masalah dari asma kronis, bukan hanya menekan gejalanya. Temuan ini memperkuat dasar ilmiah bagi pengembangan terapi berbasis secretome dalam pengobatan asma secara menyeluruh

Asma kronis bukan hanya penyakit pernapasan biasa, tetapi kondisi peradangan jangka panjang yang dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan. Selama ini, pengobatan yang tersedia hanya bersifat mengendalikan gejala, bukan memperbaiki kerusakan jaringan paru yang sudah terjadi.

Melalui pendekatan terapi regeneratif, secretome hadir sebagai inovasi baru yang tidak hanya menenangkan peradangan, tetapi juga membantu memperbaiki struktur saluran napas yang rusak. Kandungan aktif dalam secretome, seperti sitokin, growth factors, dan eksosom, bekerja memperbaiki jaringan, sistem imun, serta mengurangi sensitivitas saluran napas terhadap pemicu asma.

Melalui bukti klinis dan studi ilmiah, menunjukkan bahwa terapi Secretome bersifat aman dan potensial dalam meningkatkan fungsi paru dan kualitas hidup penderita asma kronis. Dengan risiko efek samping yang minimal dan prosedur yang relatif sederhana, terapi ini menjadi harapan baru dalam dunia pengobatan asma yang lebih holistik dan berkelanjutan.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai “Terapi Regeneratif pada Asma Kronis dengan Secretome” Anda bisa menghubungi kami tim Regenic.

Sumber Referensi:

  1. Abbaszadeh, H., Ghorbani, F., Abbaspour-Aghdam, S., Kamrani, A., Valizadeh, H., Nadiri, M., Sadeghi, A., Shamsasenjan, K., Jadidi-Niaragh, F., Roshangar, L., & Ahmadi, M. (2022). Chronic obstructive pulmonary disease and asthma: mesenchymal stem cells and their extracellular vesicles as potential therapeutic tools. Stem cell research & therapy, 13(1), 262. https://doi.org/10.1186/s13287-022-02938-5 

  2. Chen, Q. H., Zheng, J. Y., & Wang, D. C. (2025). Asthma and stem cell therapy. World journal of stem cells, 17(2), 103599. https://doi.org/10.4252/wjsc.v17.i2.103599 

  3. Harrell, C. R., Jovicic, N., Djonov, V., Arsenijevic, N., & Volarevic, V. (2019). Mesenchymal Stem Cell-Derived Exosomes and Other Extracellular Vesicles as New Remedies in the Therapy of Inflammatory Diseases. Cells, 8(12), 1605. https://doi.org/10.3390/cells8121605 

  4. Huang, S., Li, Y., Zeng, J., Chang, N., Cheng, Y., Zhen, X., Zhong, D., Chen, R., Ma, G., & Wang, Y. (2023). Mesenchymal Stem/Stromal Cells in Asthma Therapy: Mechanisms and Strategies for Enhancement. Cell transplantation, 32, 9636897231180128. https://doi.org/10.1177/09636897231180128 

  5. Lv, K., Gao, J., Yang, L., & Yuan, X. (2025). The role of mesenchymal stem cell‑derived exosomes in asthma (Review). Molecular Medicine Reports, 31. https://doi.org/10.3892/mmr.2025.13531

Recommendation For You

article

Peran Secretome dalam Pemulihan Peradangan Akibat Trichomoniasis

Umum14 Oct 2025

Trichomoniasis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang cukup umum, disebabkan oleh parasit mikroskopis bernama Trichomonas vaginalis. Banyak penderitanya tidak mengalami gejala apa pun, tapi pada sebagian wanita, infeksi ini bisa menimbulkan keputihan berbau tidak sedap, rasa gatal, nyeri saat buang air kecil, atau ketidaknyamanan saat berhubungan intim.

article

Terapi Stem Cell untuk Mengatasi Masalah Libido Rendah

Penyakit Dalam14 Oct 2025

Libido rendah merupakan masalah kesehatan yang sering kali tidak dibicarakan, padahal berdampak signifikan terhadap kualitas hidup, kepercayaan diri, dan keharmonisan hubungan. Pada pria, penurunan libido sering dikaitkan dengan rendahnya kadar testosteron, stres kronis, hingga gangguan pembuluh darah. Sementara itu, pada perempuan, gangguan hormon, menopause dini, atau masalah psikologis seperti depresi juga bisa menjadi pemicu utama.

article

Terapi Stem Cell untuk Menurunkan Risiko Ablasio Plasenta

Umum14 Oct 2025

Ablasio plasenta adalah kondisi yang serius dalam kehamilan dimana plasenta, yang merupakan organ penting yang menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin, luruh sebagian atau seluruhnya dari dinding rahim sebelum waktunya. Kondisi ini dapat sangat berbahaya, karena bila suplai oksigen dan nutrisi pada janin terganggu, maka dapat terjadi perdarahan hebat pada ibu hingga risiko kematian pada janin.