Asma merupakan penyakit inflamasi kronis pada saluran pernapasan yang gejalanya ditandai dengan sesak napas, batuk, dan napas berbunyi (mengi), terutama pada malam hari atau pagi hari. Gejala ini muncul akibat penyempitan saluran napas yang dipicu oleh reaksi yang berlebihan terhadap alergen, polusi, stres, atau infeksi pernapasan.
Selama ini, inhaler dan obat kortikosteroid menjadi andalan untuk mengendalikan gejala dari asma, namun pada beberapa orang, terutama yang asma kronisnya sudah berat atau tidak merespons steroid, pengobatan ini sering kali kurang efektif. Oleh karena itu, hal ini mendorong para peneliti untuk mengeksplorasi pendekatan alternatif baru yang lebih menyasar akar masalah, yaitu peradangan kronis yang terjadi di paru-paru.
Peradangan kronis pada asma tidak hanya menimbulkan gangguan fungsi paru, tapi juga menyebabkan remodeling saluran napas, seperti penebalan dinding bronkus dan produksi lendir berlebih, yang memperburuk gejala dan resistensi terapi.
Salah satu pendekatan baru yang mulai dilirik adalah dengan terapi stem cell atau sel punca. Karena terapi stem cell tidak hanya menekan peradangan, terapi stem cell juga membantu memperbaiki jaringan paru yang rusak dan menyeimbangkan kembali sistem imun tubuh. Dengan kata lain, stem cell bekerja bukan hanya untuk mengurangi gejala, tapi juga memperbaiki kerusakan dan mencegah kekambuhan dengan cara yang lebih alami dan menyeluruh.
Mekanisme Stem Cell dalam Mengurangi Peradangan Kronis pada Asma
Salah satu jenis stem cell yang paling banyak diteliti untuk terapi asma adalah Mesenchymal Stem Cells (MSCs). Yang membuat MSCs menarik adalah kemampuannya dalam menenangkan sistem imun yang terlalu aktif, sesuatu yang sangat penting dalam kasus asma kronis.
MSCs bekerja dengan cara melepaskan senyawa bioaktif dan eksosom (partikel kecil pembawa pesan) yang bisa “mengatur ulang” sistem kekebalan tubuh. Mereka menekan aktivitas sel-sel pemicu peradangan seperti sel Th2, eosinofil, dan ILC2, sambil mendorong kerja sel T regulator (Treg), yaitu sel yang menjaga agar sistem imun tetap seimbang.
Tak hanya itu, MSCs juga menurunkan kadar zat-zat penyebab peradangan seperti IL-4, IL-5, dan IL-13 yang merupakan tiga sitokin yang banyak terlibat dalam memperparah gejala asma. Dengan menekan zat-zat ini, tubuh jadi tidak bereaksi berlebihan terhadap alergen seperti debu atau serbuk sari.
Lebih jauh lagi, eksosom dari MSCs bisa membantu memperbaiki kerusakan di saluran pernapasan dengan cara mendorong regenerasi sel epitel paru. Artinya, terapi ini bukan cuma meredakan gejala, tapi juga memperbaiki jaringan yang rusak akibat peradangan kronis.
Jenis Stem Cell yang Digunakan
Dalam dunia terapi regeneratif, ada beberapa jenis Mesenchymal Stem Cells (MSCs) yang telah dieksplorasi untuk membantu mengatasi asma. Masing-masing punya keunggulan tersendiri tergantung dari asalnya:
- MSCs dari Sumsum Tulang
Ini adalah jenis yang paling banyak digunakan dalam penelitian awal. Hasilnya cukup menjanjikan karena mampu meredakan peradangan di saluran napas secara signifikan. - MSCs dari Tali PusatJenis ini populer karena mudah didapat tanpa prosedur pembedahan. Selain itu, stem cell dari tali pusat punya kemampuan menekan reaksi imun yang sangat tinggi, yang sangat cocok untuk menangani asma yang sulit dikontrol.
- MSCs dari Gingiva (Jaringan Gusi)
Meskipun terdengar tidak biasa, stem cell dari jaringan gusi ternyata punya kemampuan spesial. Mereka bisa menghambat kerja sel-sel penyebab peradangan, sekaligus memperbaiki jaringan paru yang rusak dengan cara melepaskan hepatocyte growth factor (HGF), zat yang penting untuk penyembuhan.
Manfaat Terapi Stem Cell untuk Penderita Asma Kronis
Terapi stem cell menawarkan sejumlah manfaat yang menjanjikan bagi penderita asma, terutama mereka yang kesulitan mengontrol gejala dengan pengobatan konvensional:
- Mengurangi Frekuensi dan Keparahan Serangan Asma
Banyak pasien yang menjalani terapi stem cell melaporkan penurunan gejala seperti sesak napas, batuk, dan mengi. Serangan asma pun menjadi lebih jarang dan tidak terlalu berat. - Meningkatkan Fungsi Paru-paru
Studi pada hewan dan beberapa laporan klinis menunjukkan bahwa terapi ini mampu mengurangi hiperresponsivitas bronkus dan meningkatkan kapasitas paru secara keseluruhan. - Mencegah Kerusakan Struktural Saluran Napas
Salah satu keunggulan stem cell adalah kemampuannya mencegah remodeling saluran napas, yaitu proses yang menyebabkan dinding bronkus menebal dan jaringan paru menjadi kaku. Hal ini penting untuk memperlambat progresi asma jangka panjang. - Pilihan Alternatif untuk Pasien yang Tidak Merespons SteroidBagi pasien asma kronis yang resisten terhadap terapi steroid, stem cell dapat menjadi solusi alternatif yang lebih alami dan menyeluruh, karena tidak hanya meredakan gejala tapi juga memperbaiki kondisi jaringan paru secara langsung.
Prosedur Terapi Stem Cell untuk Asma Kronis
Terapi stem cell untuk penderita asma kronis dilakukan melalui beberapa tahap yang cukup aman dan terkontrol:
- Pengambilan dan Pemurnian Sel
Stem cell diambil dari sumber seperti sumsum tulang, tali pusat, atau jaringan gusi. Setelah itu, sel-sel ini dipisahkan dan dimurnikan di laboratorium untuk mendapatkan kualitas terbaik. - Uji Kualitas dan KeamananSebelum digunakan, stem cell akan melewati serangkaian uji untuk memastikan bahwa sel-sel tersebut murni, hidup (viabel), dan memiliki potensi terapeutik yang baik.
- Pemberian Melalui Infus (Intravena)Selanjutnya, stem cell diberikan ke tubuh pasien melalui infus ke pembuluh darah. Dengan cara ini, sel akan bermigrasi secara alami menuju area paru-paru yang mengalami peradangan dan kerusakan.
- Pemantauan dan Tindak LanjutSetelah terapi, pasien akan dimonitor selama beberapa minggu hingga bulan untuk mengevaluasi perubahan gejala dan mendeteksi kemungkinan efek samping. Hingga saat ini, terapi ini dinilai memiliki tingkat keamanan yang tinggi dengan efek samping minimal.
Studi Klinis dan Bukti Ilmiah
Beberapa studi dan uji klinis memperkuat efektivitas terapi ini:
- Mo (2022) meneliti potensi terapi stem cell untuk meredakan peradangan kronis pada penderita asma, terutama pada kasus yang tidak membaik dengan pengobatan standar. Dalam studi ini, digunakan Mesenchymal Stem Cells (MSCs) yang berasal dari tali pusat manusia (human umbilical cord-derived MSCs atau hUC-MSC), dan hasilnya menunjukkan dampak yang sangat menjanjikan.
Ketika disuntikkan secara intravena ke tikus dengan model asma, hUC-MSC mampu mengurangi gejala khas asma seperti penyempitan saluran napas, produksi lendir berlebih, dan peradangan di jaringan paru. Selain itu, berdasarkan pemeriksaan jaringan paru-paru secara mikroskopis, tampak jelas bahwa jumlah sel-sel inflamasi menurun dan struktur paru yang rusak mulai membaik.
Terapi ini bekerja dengan cara menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh. hUC-MSC dapat menghambat kerja sel-sel imun yang terlalu aktif seperti Innate Lymphoid Cells (ILC2) dan makrofag jenis inflamasi, yang biasanya memperburuk peradangan pada asma. Di saat yang sama, terapi ini justru meningkatkan jumlah sel T regulator (Tregs), yaitu sel-sel yang berfungsi meredam respons imun yang berlebihan.
Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa hUC-MSC punya potensi kuat sebagai terapi alternatif untuk asma kronis, terutama pada pasien yang tidak lagi merespons obat-obatan biasa. Dengan kemampuannya dalam menekan peradangan dan membantu memperbaiki jaringan paru, terapi ini membuka jalan baru dalam penanganan asma yang lebih personal dan regeneratif.
2. Fang (2024) meneliti penggunaan Mesenchymal Stem Cells (MSC) yang berasal dari jaringan gingiva, yaitu bagian gusi, sebagai terapi alternatif untuk mengatasi peradangan kronis akibat asma alergi. Dalam studi ini, sel punca dari gingiva (GMSC) menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengurangi respons imun yang berlebihan di paru-paru.
Salah satu cara kerja GMSC adalah dengan menekan jumlah sel dendritik proinflamasi, yaitu sel yang memicu peradangan dan reaksi alergi. Ketika jumlah sel-sel ini berkurang, tubuh juga jadi lebih jarang memproduksi sel T-helper 2 (Th2), yang biasanya menghasilkan zat penyebab gejala asma seperti sesak napas, batuk, dan produksi lendir berlebih.
Tak hanya itu, GMSC juga membantu mengurangi masuknya eosinofil, yaitu sel imun yang biasanya meningkat drastis saat serangan asma ke jaringan paru. Di sisi lain, GMSC justru meningkatkan jumlah sel T regulasi (Tregs), yaitu sel yang berfungsi menjaga keseimbangan sistem imun agar tidak “kebablasan” dalam menyerang.
Yang menarik, efek antiinflamasi GMSC ini sangat berkaitan dengan satu protein penting yang disebut Hepatocyte Growth Factor (HGF). Protein ini tidak hanya membantu menenangkan sistem imun, tapi juga berperan dalam memperbaiki jaringan yang rusak dan merangsang regenerasi sel di paru-paru. Dalam studi ini, HGF terbukti menjadi kunci utama dari kemampuan GMSC dalam meredakan gejala asma dan mendukung pemulihan jaringan saluran napas.
Penemuan ini membuka harapan baru bahwa terapi stem cell dari gingiva, melalui kerja HGF, bisa menjadi pendekatan yang efektif dan alami untuk meredakan asma yang tidak merespons pengobatan konvensional.
Terapi stem cell, terutama yang berbasis Mesenchymal Stem Cells, memberikan harapan baru dalam pengobatan asma kronis. Dengan kemampuan untuk menekan peradangan, menyeimbangkan sistem imun, dan meregenerasi jaringan paru, terapi ini melampaui pendekatan konvensional yang hanya fokus pada gejala.
Meskipun masih diperlukan penelitian lanjutan untuk standarisasi dosis dan jangka panjangnya, bukti klinis dan pra-klinis yang ada dinilai berpotensi menjanjikan. Terapi ini cocok dipertimbangkan sebagai salah satu pilihan tambahan, khususnya bagi penderita asma yang tidak merespons terapi standar.
Dengan terapi stem cell, peradangan dari asma kronis dapat ditekan dan jaringan paru akan pulih secara alami. Regenic hadir untuk membantu Anda bernapas lebih lega dengan teknologi regeneratif masa kini.
Referensi:
- Berenji, B. S., & Mirershadi, F. (2024). Molecular Pathways Underlying the Therapeutic Effect of Stem Cells During Asthmatic Changes. Iranian Journal of Allergy, Asthma and Immunology. https://doi.org/10.18502/ijaai.v23i6.17372
- Chan, C.-K., Lin, T.-C., Huang, Y.-A., Chen, Y.-S., Wu, C.-L., Lo, H.-Y., Kuo, M.-L., Wu, K.-H., & Huang, J.-L. (2016). The modulation of Th2 immune pathway in the immunosuppressive effect of human umbilical cord mesenchymal stem cells in a murine asthmatic model. Inflammation Research, 65(10), 795–801. https://doi.org/10.1007/s00011-016-0961-y
- Conese, M., Carbone, A., Castellani, S., & Di Gioia, S. (2013). Paracrine Effects and Heterogeneity of Marrow-Derived Stem/Progenitor Cells: Relevance for the Treatment of Respiratory Diseases. Cells Tissues Organs, 197(6), 445–473. https://doi.org/10.1159/000348831
- Fang, Q., Wu, W., Xiao, Z., Zeng, D., Liang, R., Wang, J., Yuan, J., Su, W., Xu, X., Zheng, Y., Lai, T., Sun, J., Fu, Q., & Zheng, S. G. (2024). Gingival-derived mesenchymal stem cells alleviate allergic asthma inflammation via HGF in animal models. IScience, 27(5), 109818. https://doi.org/10.1016/j.isci.2024.109818
- Lin, Y.-D., Fan, X.-L., Zhang, H., Fang, S.-B., Li, C.-L., Deng, M.-X., Qin, Z.-L., Peng, Y.-Q., Zhang, H.-Y., & Fu, Q.-L. (2018). The genes involved in asthma with the treatment of human embryonic stem cell-derived mesenchymal stem cells. Molecular Immunology, 95, 47–55. https://doi.org/10.1016/j.molimm.2018.01.013
- Lv, K., Gao, J., Yang, L., & Yuan, X. (2025). The role of mesenchymal stem cell‑derived exosomes in asthma (Review). Molecular Medicine Reports, 31(6), 1–9. https://doi.org/10.3892/mmr.2025.13531
- Mirershadi, F., Ahmadi, M., Rezabakhsh, A., Rajabi, H., Rahbarghazi, R., & Keyhanmanesh, R. (2020). Unraveling the therapeutic effects of mesenchymal stem cells in asthma. Stem Cell Research & Therapy, 11(1), 400. https://doi.org/10.1186/s13287-020-01921-2
- Mo, Y., Kang, S.-Y., Bang, J.-Y., Kim, Y., Jeong, J., Jeong, E.-M., Kim, H. Y., Cho, S.-H., & Kang, H.-R. (2022). Intravenous Mesenchymal Stem Cell Administration Modulates Monocytes/Macrophages and Ameliorates Asthmatic Airway Inflammation in a Murine Asthma Model. Molecules and Cells, 45(11), 833–845. https://doi.org/10.14348/molcells.2022.0038
- Tynecka, M., Moniuszko, M., & Eljaszewicz, A. (2021). Old Friends with Unexploited Perspectives: Current Advances in Mesenchymal Stem Cell-Based Therapies in Asthma. Stem Cell Reviews and Reports, 17(4), 1323–1342. https://doi.org/10.1007/s12015-021-10137-7