HNP/Low Back Pain: Potensi Terapi MSC

HNP/Low Back Pain: Potensi Terapi MSC

Low back pain (LBP) merupakan salah satu keluhan muskuloskeletal yang paling sering ditemui. Salah satu penyebab utamanya adalah degenerasi diskus intervertebralis atau hernia nukleus pulposus (HNP), yaitu kondisi ketika “bantalan” antartulang belakang kehilangan hidrasi dan elastisitas sehingga menonjol dan menekan saraf.

Terapi konvensional seperti obat pereda nyeri, fisioterapi, atau injeksi steroid umumnya hanya bersifat simptomatis atau mengurangi gejala, tetapi tidak mampu memperbaiki struktur diskus.

Di tengah keterbatasan tersebut, mesenchymal stem cells (MSC) mulai dilirik sebagai pendekatan regeneratif, karena berpotensi:

  • Memodulasi imun melalui mekanisme parakrin dan pelepasan vesikel ekstraseluler (EV) atau eksosom.

  • Membantu melindungi sel nukleus pulposus dari apoptosis atau kematian sel dini 

  • Meningkatkan sintesis matriks ekstraseluler seperti aggrecan dan kolagen tipe II, yang penting untuk elastisitas dan kekuatan bantalan tulang belakang.
  • Memperbaiki mikro-lingkungan diskus sehingga lebih kondusif bagi regenerasi jaringan

Harapannya, MSC tidak hanya hanya mengurangi nyeri, tetapi juga berpotensi memperlambat progresi degenerasi dan mengembalikan fungsi bantalan tulang belakang.

Baca artikel lainnya: Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Stem Cell pada Ortopedi

Ruang lingkup topik: indikasi & prioritas klinis

Terapi berbasis mesenchymal stem cells (MSC) tidak dimaksudkan untuk semua kasus nyeri punggung bawah (low back pain). Pendekatan ini paling relevan pada kondisi tertentu. Berikut ini adalah beberapa kriterianya:

Indikasi utama:

  • LBP diskogenik kronis yang tidak membaik dengan terapi konservatif seperti obat, fisioterapi, atau injeksi steroid.
  • Stadium awal-menengah degenerasi diskus, di mana tinggi disk masih relatif terjaga dan anulus fibrosus belum rusak total, sehingga jaringan masih memiliki kapasitas regenerasi yang membuat intervensi biologis berpotensi lebih bermanfaat.
  • Pasien yang belum menjadi kandidat operasi besar, atau yang ingin menunda prosedur fusi tulang belakang dengan sambil memaksimalkan potensi perbaikan biologis. Dengan demikian, terapi ini diposisikan bukan sebagai pengganti semua bentuk tata laksana, melainkan sebagai opsi tambahan pada kelompok pasien yang selektif.

Hasil yang diharapkan:

  • Mengurangi nyeri punggung bawah secara signifikan.
  • Menurunkan disabilitas yang diukur dengan skor Visual Analog Scale (VAS) dan Oswestry Disability Index (ODI).
  • Meningkatkan kualitas hidup sehari-hari pasien.
  • Menunjukkan tanda perbaikan radiologis, misalnya peningkatan hidrasi diskus pada pemeriksaan MRI.

Baca artikel lainnya: Terapi Stem Cell untuk Skoliosis dan Kelainan Tulang Belakang

Protokol & pelaksanaan: langkah tindakan & monitoring

1. Seleksi & Perencanaan Pasien

  • Konfirmasi sumber nyeri dengan evaluasi klinis, termasuk uji provokatif bila diperlukan, serta MRI yang menunjukkan degenerasi diskus atau herniasi yang relevan.
  • Eksklusi pasien dengan infeksi aktif, instabilitas berat, atau stenosis kanalis yang dominan (memerlukan dekompresi segera).

2. Sumber & Sediaan MSC

  • Autologus:

    • Adipose-derived MSC (AT-MSC) atau Bone marrow–derived MSC (BM-MSC).

    • Keduanya harus telah diuji pada pasien dengan low back pain diskogenik melalui studi kasus dan uji klinis.

  • Allogenik:

    • Umbilical cord-derived MSC (UC-MSC): diperoleh dari jaringan tali pusat pasca persalinan. Menarik karena ketersediaan tinggi, potensi proliferasi besar, dan ekspresi rendah molekul imunogenik.

    • Penggunaan sel alogenik memungkinkan terapi siap pakai dengan kualitas lebih konsisten.

  • Formulasi pendukung: beberapa protokol menambahkan hyaluronic acid sebagai carrier untuk meningkatkan retensi MSC di dalam diskus, sekaligus diharapkan dapat memperkuat efek parakrin melalui lingkungan mikro yang lebih stabil.

    3. Tindakan Injeksi Intradiskal

  • Dilakukan secara perkutaneus dengan panduan imaging (misalnya C-arm fluoroscopy).

  • Dosis dan jumlah sel yang diberikan bervariasi antar penelitian.

  • Pada tingkat penelitian mekanistik, MSC dapat diarahkan menuju fenotipe mirip sel nukleus pulposus melalui modulasi jalur morfogenetik seperti BMP-7, yang berpotensi memperbaiki remodeling matriks ekstraseluler. Namun, hal ini masih berada pada ranah pre-klinis dan belum diterapkan sebagai standar terapi.

4. Rehabilitasi & Monitoring 

  • Rehabilitasi awal: aktivitas bertahap pada 1-2 minggu pertama; hindari beban aksial berlebihan.

  • Monitoring klinis & radiologis:

    • Skala nyeri (VAS),

    • Indeks disabilitas (ODI),

    • Kualitas hidup (SF-36),

    • MRI (hidrasi diskus, apparent diffusion coefficient/ADC, tinggi disk).

  • Beberapa uji klinis, misalnya yang dilaporkan oleh Orozco maupun Liu, melaporkan monitoring hingga 6-12 bulan pasca injeksi untuk menilai keberlanjutan efek terapi.

Baca artikel lainnya: Stem Cell dan Pengobatan Cedera Saraf Tulang Belakang

Keamanan & batasan: efek samping, kontraindikasi, regulasi

Terapi berbasis mesenchymal stem cells (MSC) untuk degenerasi diskus secara umum dilaporkan aman dalam jangka pendek. Beberapa pasien dapat mengalami efek samping ringan seperti nyeri lokal atau kekakuan sementara setelah prosedur injeksi, yang biasanya mereda dengan sendirinya. Hingga kini, efek samping serius jarang ditemukan, meskipun data jangka panjang masih terbatas sehingga pemantauan berkelanjutan tetap sangat diperlukan.

Tidak semua pasien dengan nyeri punggung bawah akibat degenerasi diskus menjadi kandidat yang sesuai untuk terapi ini. Beberapa kondisi klinis pasien yang relatif belum bisa direkomendasikan untuk mendapat terapi ini sebagai terapi tunggal antara lain:

  • Degenerasi sangat lanjut (kolaps diskus berat atau perubahan Modic luas),

  • Instabilitas segmental signifikan,

  • Infeksi aktif,

  • Defisit neurologis progresif yang memerlukan dekompresi atau fusi segera.

Dari sisi regulasi, terapi MSC untuk intervertebral disc degeneration (IVDD) digolongkan sebagai Advanced Therapy Medicinal Product (ATMP), serupa dengan kategori produk terapi canggih lain di bawah pengawasan regulator seperti European Medicines Agency (EMA). Produksinya wajib memenuhi standar Good Manufacturing Practice (GMP) dengan kontrol kualitas yang ketat. 

Pada praktik klinis, penggunaannya umumnya masih terbatas dalam ranah penelitian atau uji klinis resmi. Dalam aspek etika, pasien yang menjalani terapi ini harus diberikan informasi yang jelas dan menyeluruh melalui proses informed consent. Dengan kerangka kehati-hatian tersebut, terapi MSC dapat dilihat sebagai pendekatan yang menjanjikan. Peran klinisi adalah menilai kondisi dan kebutuhan pasien, menjelaskan keterbatasannya, serta memastikan setiap prosedur dijalankan dengan aman.

​​

Hasil Penelitian & Studi Klinis Terbaru

Migliorini (2019) melakukan tinjauan sistematis dalam penelitiannya yang berjudul “Autogenic Mesenchymal Stem Cells for Intervertebral Disc Regeneration” mengenai penggunaan Mesenchymal Stem Cell (MSC) untuk nyeri punggung bawah (low back pain) akibat degenerasi diskus, termasuk kasus Herniated Nucleus Pulposus (HNP). 

Hasilnya menunjukkan bahwa terapi MSC, khususnya dengan penyuntikan langsung ke diskus, tergolong aman, layak dilakukan, dan memberikan potensi perbaikan klinis yang nyata pada pasien dengan tahap awal kerusakan diskus.

Dalam tinjauannya, dilaporkan adanya penurunan nyeri (VAS), fungsi tubuh yang lebih baik, serta peningkatan kualitas hidup. Dari sisi radiologis, beberapa studi MRI juga mencatat adanya perbaikan seperti meningkatnya kadar air pada diskus, hingga terjaganya tinggi diskus. Menariknya, komplikasi serius jarang dilaporkan, laporan efek samping umumnya bersifat ringan atau sementara.

Temuan ini relevan dengan dengan topik potensi terapi MSC terhadap HNP/Low Back Pain, karena menegaskan bahwa MSC mempunyai potensi besar sebagai terapi regeneratif untuk mengobati nyeri punggung bawah. Namun, manfaatnya paling optimal jika diberikan pada tahap awal degenerasi diskus. Untuk HNP yang sudah parah atau membutuhkan operasi, terapi ini masih belum bisa menggantikan tindakan bedah.

Baca artikel lainnya: Pemanfaatan Sel Punca pada Cedera Tulang Rawan

Mesenchymal Stem Cells (MSC) menghadirkan alternatif regeneratif bagi pasien dengan HNP atau low back pain (LBP) diskogenik, khususnya pada stadium awal sampai menengah yang tidak membaik dengan terapi konservatif. Data klinis awal menunjukkan potensi perbaikan nyeri, penurunan disabilitas, serta indikasi pemulihan hidrasi diskus dengan profil keamanan yang baik.

Namun, protokol terapi masih bervariasi antar studi, baik dari segi sumber sel, dosis, maupun metode pemberian. Karena itu, keputusan terapi sebaiknya dibicarakan bersama dokter spesialis tulang belakang yang berpengalaman dalam terapi regeneratif, dengan mempertimbangkan kondisi klinis, sumber sel yang tersedia, ekspektasi yang realistis, serta rencana rehabilitasi dan pemantauan jangka panjang. 

Untuk itu, Regenic menghadirkan terapi MSC sebagai inovasi regeneratif yang memberi peluang besar bagi penderita HNP dan low back pain untuk kembali beraktivitas tanpa nyeri. Apabila Anda masih memiliki pertanyaan lanjut tentang efektivitas terapi Stem Cell Regenic, silakan hubungi tim ahli Regenic.



Referensi:

  • Kumar, H., Ha, D.-H., Lee, E.-J., Park, J. H., Shim, J. H., Ahn, T.-K., Kim, K.-T., Ropper, A. E., Sohn, S., Kim, C.-H., Thakor, D. K., Lee, S.-H., & Han, I.-B. (2017). Safety and tolerability of intradiscal implantation of combined autologous adipose-derived mesenchymal stem cells and hyaluronic acid in patients with chronic discogenic low back pain: 1-year follow-up of a phase I study. Stem Cell Research & Therapy, 8(1), 262. https://doi.org/10.1186/s13287-017-0710-3 

  • Li, Z.-P., Li, H., Ruan, Y.-H., Wang, P., Zhu, M.-T., Fu, W.-P., Wang, R.-B., Tang, X.-D., Zhang, Q., Li, S.-L., Yin, H., Li, C.-J., Tian, Y.-G., Han, R.-N., Wang, Y.-B., & Zhang, C.-J. (2025). Stem cell therapy for intervertebral disc degeneration: Clinical progress with exosomes and gene vectors. World Journal of Stem Cells, 17(4). https://doi.org/10.4252/wjsc.v17.i4.102945 

  • Liu, J., Han, D., Wang, Z., Xue, M., Zhu, L., Yan, H., Zheng, X., Guo, Z., & Wang, H. (2013). Clinical analysis of the treatment of spinal cord injury with umbilical cord mesenchymal stem cells. Cytotherapy, 15(2), 185–191. https://doi.org/10.1016/j.jcyt.2012.09.005 

  • Migliorini, F., Rath, B., Tingart, M., Baroncini, A., Quack, V., & Eschweiler, J. (2019). Autogenic mesenchymal stem cells for intervertebral disc regeneration. International Orthopaedics, 43(4), 1027–1036. https://doi.org/10.1007/s00264-018-4218-y 

  • Orozco, L., Soler, R., Morera, C., Alberca, M., Sánchez, A., & García-Sancho, J. (2011). Intervertebral Disc Repair by Autologous Mesenchymal Bone Marrow Cells: A Pilot Study. Transplantation, 92(7), 822–828. https://doi.org/10.1097/TP.0b013e3182298a15 

  • Tao, H., Shen, B., Wei, A., Kishen, T., Diwan, A., & Ma, D. D. F. (2008). Therapeutic potential of bone marrow mesenchymal stem cells to repair degenerative intervertebral discs. Journal of Stem Cells, 3(1), 1–11. https://www.scopus.com/inward/record.uri?eid=2-s2.0-74949095140&partnerID=40&md5=d609d50ada3078d48aae4a29056977c0 

  • Tilotta, V., Vadalà, G., Ambrosio, L., Russo, F., Cicione, C., Di Giacomo, G., Papalia, R., & Denaro, V. (2021). Mesenchymal Stem Cell-Derived Exosomes: The New Frontier for the Treatment of Intervertebral Disc Degeneration. Applied Sciences, 11(23), 11222. https://doi.org/10.3390/app112311222 

  • Xu, J., E, X., Wang, N., Wang, M., Xie, H., Cao, Y., Sun, L., Tian, J., Chen, H., & Yan, J. (2016). BMP 7 enhances the effect of BMSCs on extracellular matrix remodeling in a rabbit model of intervertebral disc degeneration. The FEBS Journal, 283(9), 1689–1700. https://doi.org/10.1111/febs.13695 

  • Yan, X., Ding, J.-Y., Zhang, R.-J., Wang, Y.-X., Zhou, L.-P., Zhang, H.-Q., Kang, L., Jia, C.-Y., Liu, X.-Y., & Shen, C.-L. (2025). FSTL1 accelerates nucleus pulposus-derived mesenchymal stem cell apoptosis in intervertebral disc degeneration by activating TGF-β-mediated Smad2/3 phosphorylation. Journal of Translational Medicine, 23(1), 232. https://doi.org/10.1186/s12967-025-06231-w 

  • Yang, H., Wu, J., Liu, J., Ebraheim, M., Castillo, S., Liu, X., Tang, T., & Ebraheim, N. A. (2010). Transplanted mesenchymal stem cells with pure fibrinous gelatin-transforming growth factor-β1 decrease rabbit intervertebral disc degeneration. The Spine Journal, 10(9), 802–810. https://doi.org/10.1016/j.spinee.2010.06.019 

Recommendation For You

article

Peran Secretome dalam Pemulihan Peradangan Akibat Trichomoniasis

Umum14 Oct 2025

Trichomoniasis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang cukup umum, disebabkan oleh parasit mikroskopis bernama Trichomonas vaginalis. Banyak penderitanya tidak mengalami gejala apa pun, tapi pada sebagian wanita, infeksi ini bisa menimbulkan keputihan berbau tidak sedap, rasa gatal, nyeri saat buang air kecil, atau ketidaknyamanan saat berhubungan intim.

article

Terapi Stem Cell untuk Mengatasi Masalah Libido Rendah

Penyakit Dalam14 Oct 2025

Libido rendah merupakan masalah kesehatan yang sering kali tidak dibicarakan, padahal berdampak signifikan terhadap kualitas hidup, kepercayaan diri, dan keharmonisan hubungan. Pada pria, penurunan libido sering dikaitkan dengan rendahnya kadar testosteron, stres kronis, hingga gangguan pembuluh darah. Sementara itu, pada perempuan, gangguan hormon, menopause dini, atau masalah psikologis seperti depresi juga bisa menjadi pemicu utama.

article

Terapi Stem Cell untuk Menurunkan Risiko Ablasio Plasenta

Umum14 Oct 2025

Ablasio plasenta adalah kondisi yang serius dalam kehamilan dimana plasenta, yang merupakan organ penting yang menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin, luruh sebagian atau seluruhnya dari dinding rahim sebelum waktunya. Kondisi ini dapat sangat berbahaya, karena bila suplai oksigen dan nutrisi pada janin terganggu, maka dapat terjadi perdarahan hebat pada ibu hingga risiko kematian pada janin.