Meniskus Robek: Secretome atau PRP?

Meniskus Robek: Secretome atau PRP?

Meniskus adalah bantalan berbentuk bulan sabit di lutut yang berfungsi sebagai peredam kejut sekaligus penstabil sendi. Cedera meniskus, atau yang sering disebut meniskus robek, umumnya terjadi pada atlet maupun orang awam. Kondisi ini biasanya diakibatkan oleh gerakan memutar tiba-tiba atau benturan saat berolahraga, atau pun proses degeneratif seiring usia.

Seiring berkembangnya ilmu kedokteran, beberapa terapi regeneratif mulai dikembangkan untuk membantu memperbaiki cedera ini. Dua terapi yang kini cukup banyak dibicarakan adalah terapi secretome, yang merupakan kumpulan molekul bioaktif hasil sekresi sel punca/MSC) dan juga PRP (platelet-rich plasma) yaitu plasma darah kaya trombosit dari darah pasien sendiri. Keduanya bisa diberikan melalui injeksi intra-artikular (langsung ke dalam sendi), meski memiliki mekanisme kerja yang berbeda.

Indikasi Ortopedi/Olahraga

Tidak semua kasus meniskus robek otomatis membutuhkan operasi. Pada beberapa kondisi, dokter dapat mempertimbangkan terapi biologis seperti secretome atau PRP, terutama bila:

  • Cedera meniskus masih tergolong ringan hingga sedang.

  • Pasien berusia muda dengan tingkat aktivitas fisik yang tinggi.

  • Meniskus belum mengalami kerusakan total atau degenerasi berat.

Tujuan dari terapi ini bukan hanya meredakan nyeri, tetapi juga membantu pemulihan fungsi lutut, mempercepat proses penyembuhan jaringan, serta diharapkan dapat menekan risiko berkembangnya osteoartritis di kemudian hari.

Baca artikel lainnya: Penggunaan Stem Cell untuk Menunda Operasi Sendi Lutut

Prosedur & Protokol

1. PRP (Platelet-Rich Plasma)

  • Darah pasien diambil lalu diproses dengan teknik sentrifugasi untuk memisahkan plasma yang kaya trombosit.

  • PRP kemudian disuntikkan ke area lutut yang cedera dengan panduan USG agar lebih akurat dan aman.

  • Protokol bervariasi, bergantung pada kondisi klinis pasien, mulai dari 1-6 kali suntikan dalam periode tertentu.

2. Secretome

  • Secretome dihasilkan dari kultur mesenchymal stem cells (MSCs), yang kaya faktor pertumbuhan, sitokin anti-inflamasi, dan vesikel ekstraseluler.

  • Terapi bisa diberikan melalui injeksi intra-artikular (ke dalam sendi), biasanya dalam beberapa siklus sesuai kondisi klinis pasien.

  • Produksi secretome wajib dilakukan di fasilitas bersertifikat Good Manufacturing Practice (GMP) untuk menjamin keamanan dan sterilitas.

3. Rehabilitasi

  • Baik setelah pemberian PRP maupun secretome, pasien dianjurkan menjalani fisioterapi untuk memperkuat otot penyangga lutut, melatih stabilitas, dan menjaga mobilitas sendi.

  • Aktivitas berat, olahraga intensitas tinggi, atau kontak fisik sebaiknya ditunda hingga jaringan dinilai cukup pulih dan dokter menyatakan aman untuk kembali beraktivitas.

Baca artikel lainnya: Stem Cell untuk Osteoarthritis Lutut: Hasil Uji Klinis Terbaru

Keamanan & Regulasi

  1. PRP (Platelet-Rich Plasma)
  • Secara umum dinilai relatif aman karena berasal dari darah pasien sendiri.

  • Efek samping umumnya ringan, seperti nyeri lokal atau pembengkakan sementara di area suntikan.

2. Secretome

  • Studi klinis menunjukkan toleransi yang baik, tanpa efek samping serius yang dilaporkan sejauh ini.

  • Karena termasuk terapi canggih, regulasi lebih ketat diperlukan, terutama terkait proses produksi (izin BPOM dan sertifikasi GMP).

Standar klinik dalam penerapan terapi regeneratif menekankan pentingnya kualitas layanan dan keselamatan pasien. Setiap fasilitas wajib menerapkan kontrol infeksi yang ketat untuk mencegah risiko penularan penyakit atau komplikasi lain. 

Selain itu, bila terjadi efek samping, klinik memiliki kewajiban melakukan pelaporan insiden sebagai bentuk transparansi dan tanggung jawab terhadap pasien maupun regulator. Pemantauan pasien dalam jangka panjang juga menjadi aspek penting, tidak hanya untuk memastikan keamanan, tetapi juga untuk menilai efektivitas terapi secara berkelanjutan. Dengan standar ini, praktik klinis diharapkan berjalan lebih aman, terukur, dan terpercaya.

Hasil Penelitian dan Studi Klinis Terbaru

Secretome

Sebuah uji klinis oleh Partan (2023) dalam penelitian yang berjudul “Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cell Secretome Improves Clinical Outcomes and Changes Biomarkers in Knee Osteoarthritis” menunjukkan bahwa terapi secretome dari Mesenchymal Stem Cell (MSC) tali pusat memberikan hasil jauh lebih baik dibanding suntikan hyaluronic acid (HA) pada pasien osteoartritis lutut. 

Dalam 12 minggu, pasien yang mendapat secretome mengalami penurunan nyeri (VAS) dan perbaikan fungsi sendi yang lebih baik dibanding kelompok HA. Menariknya, secretome juga mungkin mendorong perbaikan struktur tulang rawan, bukan hanya mengurangi gejala. Temuan ini relevan untuk kasus meniskus robek, karena secretome diperkirakan tidak hanya membantu mengurangi keluhan, tapi juga berpotensi mendukung regenerasi jangka panjang.

Penelitian lain oleh Ai (2023) pada artikel yang berjudul “Role of Human Mesenchymal Stem Cells and Derived Extracellular Vesicles in Reducing Sensory Neuron Hyperexcitability and Pain Behaviors in Murine Osteoarthritis” menemukan bahwa MSC dan extracellular vesicles (EVs) yang merupakan bagian dari secretome yang mampu menekan aktivitas saraf yang terlalu sensitif di sekitar lutut. 

Hasilnya, nyeri berkurang signifikan, bahkan fungsi saraf  membaik pada model hewan dengan cedera meniskus. Hal ini memberi gambaran bahwa secretome berkemungkinan bekerja langsung pada akar masalah nyeri, bukan hanya meredakan peradangan sementara.

Baca artikel lainnya: Secretome dalam Mengurangi Nyeri dan Peradangan Osteoarthritis

PRP

Studi Gopinatth (2024) yang berjudul “Degenerative Meniscus Tears Treated Nonoperatively With Platelet-Rich Plasma Yield Variable Clinical and Imaging Outcomes: A Systematic Review” meneliti penggunaan PRP pada pasien dengan meniskus robek degeneratif. 

Hasilnya positif yaitu pasien melaporkan nyeri berkurang, fungsi lutut membaik, dan pasien bisa kembali berolahraga. Namun, pemeriksaan MRI menunjukkan bahwa perbaikan struktur meniskus tidak selalu terlihat jelas, terutama pada jenis robekan degeneratif. Ini menunjukkan PRP efektif untuk mengurangi gejala, tetapi mungkin belum optimal dalam memperbaiki jaringan meniskus itu sendiri.

Penelitian lain dari Elnemr (2019) dalam “Does Intra-Articular Platelet Rich Plasma Injection Improve Meniscal Repair Outcomes?” juga mendukung manfaat PRP, khususnya setelah operasi perbaikan meniskus. Suntikan PRP tambahan dinilai mempercepat pemulihan, mengurangi nyeri, dan berkemungkinan membantu menjaga tulang rawan agar tidak cepat rusak.

Dari berbagai penelitian ini, PRP terbukti bermanfaat sebagai terapi yang relatif aman dan efektif untuk meredakan nyeri serta mempercepat pemulihan. Sementara itu, secretome muncul sebagai alternatif yang menjanjikan karena kemampuannya mendorong regenerasi jaringan secara lebih mendalam. Artinya, PRP bisa dilihat sebagai solusi cepat untuk mengurangi gejala, sedangkan secretome berpotensi menawarkan perbaikan struktural jangka panjang.

Secretome dan PRP saat ini menjadi dua pilihan terapi regeneratif non-bedah yang bisa dipertimbangkan untuk membantu pemulihan cedera meniskus. Secretome dikenal dengan efek anti-inflamasi sekaligus potensi regenerasi jangka panjang, meski masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menetapkan standar terapinya. Sementara itu, PRP sudah lebih populer digunakan dan memiliki catatan keamanan yang baik, walaupun hasil klinisnya tidak selalu konsisten, terutama dalam memperbaiki struktur meniskus.

Pada akhirnya, pilihan terapi terbaik sebaiknya ditentukan bersama dokter ortopedi yang memahami terapi regeneratif. Kondisi robekan meniskus, usia, tingkat aktivitas, hingga tujuan pemulihan jangka panjang perlu dipertimbangkan agar pasien bisa mendapatkan hasil yang paling sesuai dengan kebutuhannya. 

Regenic sendiri berkomitmen menghadirkan terapi regeneratif berbasis bukti, baik melalui PRP maupun secretome, agar pasien meniskus robek dapat kembali bergerak tanpa batas. Untuk itu, apabila Anda masih memiliki pertanyaan lanjut seputar cara kerja Secretome maupun perkembangan Stem Cell Indonesia, silakan hubungi tim ahli Regenic.

Referensi:

  • Ai, M., Hotham, W. E., Pattison, L. A., Ma, Q., Henson, F. M. D., & Smith, E. St. J. (2023). Role of Human Mesenchymal Stem Cells and Derived Extracellular Vesicles in Reducing Sensory Neuron Hyperexcitability and Pain Behaviors in Murine Osteoarthritis. Arthritis & Rheumatology, 75(3), 352–363. https://doi.org/10.1002/art.42353 

  • Elnemr, R. A., Abdelnaby, H. M., & Elshafei, M. M. (2019). Does Intra-Articular Platelet Rich Plasma Injection Improve Meniscal Repair Outcomes? Asian Journal of Sports Medicine, 10(3). https://doi.org/10.5812/asjsm.85360 

  • Gopinatth, V., Batra, A. K., Chahla, J., Smith, M. V., Matava, M. J., Brophy, R. H., & Knapik, D. M. (2024). Degenerative Meniscus Tears Treated Nonoperatively With Platelet-Rich Plasma Yield Variable Clinical and Imaging Outcomes: A Systematic Review. Arthroscopy, Sports Medicine, and Rehabilitation, 6(2), 100916. https://doi.org/10.1016/j.asmr.2024.100916 

  • Partan, R. U., Putra, K. M., Kusuma, N. F., Darma, S., Reagan, M., Muthia, P., Radiandina, A. S., Saleh, M. I., & Salim, E. M. (2023). Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cell Secretome Improves Clinical Outcomes and Changes Biomarkers in Knee Osteoarthritis. Journal of Clinical Medicine, 12(22), 7138. https://doi.org/10.3390/jcm12227138 

  • Raju, P. S., Sriraghavan, M. R., Jayaraman, P., Balasubramaniam, B., Karuppiah, K. S., & Kumararaja, P. (2025). Efficacy of Ultrasound-Guided Injection of Platelet-Rich Plasma in Treatment of Sports-Related Meniscal Injuries. Indian Journal of Radiology and Imaging, 35(01), 010–016. https://doi.org/10.1055/s-0044-1788554 

Teo, K. Y. W., Tan, R., Wong, K. L., Hey, D. H. W., Hui, J. H. P., & Toh, W. S. (2023). Small extracellular vesicles from mesenchymal stromal cells: the next therapeutic paradigm for musculoskeletal disorders. Cytotherapy, 25(8), 837–846. https://doi.org/10.1016/j.jcyt.2023.04.011

Recommendation For You

article

Peran Secretome dalam Pemulihan Peradangan Akibat Trichomoniasis

Umum14 Oct 2025

Trichomoniasis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang cukup umum, disebabkan oleh parasit mikroskopis bernama Trichomonas vaginalis. Banyak penderitanya tidak mengalami gejala apa pun, tapi pada sebagian wanita, infeksi ini bisa menimbulkan keputihan berbau tidak sedap, rasa gatal, nyeri saat buang air kecil, atau ketidaknyamanan saat berhubungan intim.

article

Terapi Stem Cell untuk Mengatasi Masalah Libido Rendah

Penyakit Dalam14 Oct 2025

Libido rendah merupakan masalah kesehatan yang sering kali tidak dibicarakan, padahal berdampak signifikan terhadap kualitas hidup, kepercayaan diri, dan keharmonisan hubungan. Pada pria, penurunan libido sering dikaitkan dengan rendahnya kadar testosteron, stres kronis, hingga gangguan pembuluh darah. Sementara itu, pada perempuan, gangguan hormon, menopause dini, atau masalah psikologis seperti depresi juga bisa menjadi pemicu utama.

article

Terapi Stem Cell untuk Menurunkan Risiko Ablasio Plasenta

Umum14 Oct 2025

Ablasio plasenta adalah kondisi yang serius dalam kehamilan dimana plasenta, yang merupakan organ penting yang menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin, luruh sebagian atau seluruhnya dari dinding rahim sebelum waktunya. Kondisi ini dapat sangat berbahaya, karena bila suplai oksigen dan nutrisi pada janin terganggu, maka dapat terjadi perdarahan hebat pada ibu hingga risiko kematian pada janin.