Studi Kasus: Pemulihan Cedera Tendon dengan Secretome

Studi Kasus: Pemulihan Cedera Tendon dengan Secretome

Cedera tendon adalah salah satu masalah yang sering dialami, terutama pada atlet atau orang yang aktif bergerak. Tantangannya, tendon punya kemampuan penyembuhan alami yang terbatas. Saat mengalami kerusakan, proses pemulihannya kerap meninggalkan jaringan parut (fibrosis) yang kualitasnya tidak sekuat jaringan asli.

Salah satu terobosan baru dalam terapi regeneratif adalah pemanfaatan secretome, yakni kumpulan molekul aktif yang dihasilkan oleh Mesenchymal Stem Cells (MSCs). Molekul ini terdiri dari growth factors, sitokin, dan vesikel ekstraseluler (EVs). Secretome bekerja dengan cara mengatur peradangan, membantu perbaikan jaringan, dan mempercepat pemulihan fungsi tendon agar kembali lebih optimal.

Profil Cedera: Kapan Terapi Regeneratif Dipertimbangkan

Terapi berbasis secretome biasanya dipertimbangkan dokter pada kondisi seperti:

  • Tendon rupture (misalnya robekan pada tendon Achilles).

  • Tendinopati kronis akibat penggunaan berlebihan, olahraga intensif, atau proses penuaan.

  • Cedera olahraga kompetitif, di mana pemulihan cepat sangat dibutuhkan agar atlet bisa kembali bertanding.

  • Kasus dengan hasil kurang optimal setelah terapi konvensional seperti fisioterapi, imobilisasi, atau bahkan operasi.

Studi terbaru menunjukkan bahwa secretome dari Adipose-Derived Stem Cells (ADSCs) berpotensi besar membantu penyembuhan tendon. Mekanismenya meliputi pengaturan respons imun, merangsang pembentukan kolagen, serta mempercepat perbaikan struktur jaringan, sehingga hasil pemulihan bisa lebih baik dibanding metode tradisional.

Baca artikel lainnya: Secretome untuk Mempercepat Penyembuhan Cedera Tendon Achilles

Protokol Pemulihan: Kombinasi Terapi & Fisioterapi

Pemulihan cedera tendon dengan secretome biasanya tidak berdiri sendiri. Dokter umumnya mengombinasikan terapi regeneratif ini dengan program rehabilitasi fisioterapi agar hasilnya lebih maksimal.

1. Aplikasi Secretome

  • Injeksi langsung ke tendon: Secretome bisa diberikan dalam bentuk larutan atau serbuk kering (freeze-dried) yang disuntikkan tepat di area cedera, sehingga membantu mempercepat perbaikan jaringan.

  • Kombinasi dengan faktor pertumbuhan trombosit: Dalam beberapa kasus, secretome digabungkan dengan platelet-derived factor (zat bioaktif dari trombosit) untuk merangsang regenerasi lebih cepat.

2. Rehabilitasi Bertahap

Fisioterapi tetap menjadi bagian penting, dilakukan secara bertahap sesuai fase pemulihan:

  • Fase awal (1–3 minggu): Latihan mobilisasi ringan untuk mencegah tendon kaku.

  • Fase menengah (4–8 minggu): Latihan dengan beban bertahap untuk menstimulasi jaringan.

  • Fase lanjutan (>12 minggu): Latihan dengan intensitas lebih tinggi untuk melatih kekuatan dan daya tahan tendon.

Sejumlah penelitian melaporkan bahwa kombinasi secretome dan fisioterapi sejak tahap awal bisa mempercepat pemulihan fungsi tendon, bahkan membantu atlet kembali ke arena pertandingan lebih cepat tanpa meningkatkan risiko cedera ulang.

Baca artikel lainnya: Secretome untuk Pemulihan Saraf Pasien Cedera Otak Ringan

Manajemen Risiko: Overuse, Infeksi, dan Re-injury

Walaupun terapi secretome menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam pemulihan cedera tendon, ada beberapa risiko yang tetap harus diperhatikan:

  • Risiko overuse
    Kembali beraktivitas atau berolahraga terlalu cepat setelah terapi bisa memicu cedera ulang. Tendon yang sedang dalam proses pemulihan perlu waktu adaptasi sebelum menerima beban penuh.

  • Infeksi
    Karena secretome diberikan melalui injeksi, prosedur harus dilakukan dengan standar medis yang ketat. Pengolahan dan pemberian secretome wajib mengikuti
    prinsip Good Manufacturing Practice (GMP) untuk mencegah kontaminasi.

  • Regulasi klinisProduk secretome harus diproduksi sesuai standar internasional, melalui uji kualitas, konsistensi antar-batch, serta pemantauan ketat terhadap efek samping. Hal ini penting agar pasien mendapat terapi yang benar-benar aman dan efektif.


Hasil Penelitian & Studi Klinis Terbaru

Beberapa temuan terkini mengenai manfaat secretome untuk pemulihan cedera, antara lain:

1. Studi Long (2025)

Long (2025) meneliti peran secretome yang berasal dari adipose-derived stem cells (ADSCs) dalam mempercepat pemulihan cedera tendon. Hasilnya menunjukkan bahwa lingkungan tempat sel punca tumbuh ternyata sangat berpengaruh terhadap kualitas secretome yang dihasilkan. 

Ketika ADSCs dikultur pada permukaan yang tersusun rapi (aligned scaffolds), secretome yang dihasilkan mampu bekerja lebih efektif dibandingkan jika sel tumbuh pada permukaan acak.

Dalam uji coba, secretome dari permukaan tersusun rapi terbukti meningkatkan migrasi dan perkembangbiakan sel progenitor tendon, sekaligus mendorong diferensiasi sel ke arah pembentukan jaringan tendon baru. 

Selain itu, secretome ini juga memicu makrofag tubuh berpindah ke tipe “penyembuh” (M2), yang berperan meredakan peradangan dan mempercepat regenerasi. Pada hewan uji dengan cedera tendon, pemberian secretome tersebut menghasilkan struktur tendon yang lebih mirip jaringan normal, dengan serat kolagen yang tersusun rapi dan kekuatan tarik yang jauh lebih baik.

Menariknya, penelitian ini juga menemukan bahwa secretome dari ADSCs mendorong produksi kolagen tipe I, yang merupakan komponen utama tendon yang kuat, serta menekan kelebihan kolagen tipe III yang biasanya menandakan penyembuhan kurang sempurna. Dengan kata lain, secretome membantu tendon bukan hanya pulih lebih cepat, tetapi juga lebih kuat dan mendekati kondisi alaminya.

Temuan ini membuka peluang besar bagi secretome sebagai terapi non-sel yang lebih aman dan praktis untuk memperbaiki cedera tendon. Bagi pasien dengan cedera olahraga atau kerusakan tendon kronis, pendekatan ini berpotensi menjadi pilihan baru yang efektif dalam mendukung pemulihan jaringan.

2. Studi Morimoto (2021)

Dalam studi kasus atlet, Morimoto (2021) melaporkan sebuah kasus menarik pada atlet basket muda yang mengalami cedera serius di tendon Achilles. Dengan kombinasi operasi, injeksi freeze-dried platelet-derived factor concentrate (FD-PFC) yang kaya faktor pertumbuhan (growth factors) mirip secretome, serta rehabilitasi dini, pasien bisa kembali bertanding hanya dalam waktu tiga bulan. 

Hasil ini menunjukkan bahwa terapi berbasis faktor bioaktif seperti secretome berpotensi besar mempercepat penyembuhan cedera tendon sekaligus membantu atlet kembali pulih lebih cepat dan aman.

Baca artikel lainnya: Peran Secretome dalam Regenerasi Neuron yang Rusak

Secretome menawarkan harapan baru dalam pemulihan cedera tendon. Zat bioaktif ini bekerja dengan cara mengatur proses peradangan, membantu pembentukan kolagen, serta memperbaiki jaringan ikat (ECM) sehingga pemulihan tendon bisa berlangsung lebih cepat.

Manfaat ini terlihat jelas pada pasien dengan cedera berat, termasuk para atlet yang membutuhkan pemulihan optimal. Meski begitu, efektivitas dan keamanannya masih perlu dibuktikan lewat uji klinis berskala besar agar standar terapi dan regulasinya lebih jelas. 

Untuk saat ini, kombinasi terapi secretome dengan fisioterapi menjadi pendekatan yang paling menjanjikan karena mampu mempercepat pemulihan sekaligus menurunkan risiko komplikasi.

Regenic memanfaatkan terapi secretome sebagai solusi inovatif untuk mendukung pemulihan cedera tendon, dengan hasil yang terukur, aman, dan berpotensi meningkatkan kualitas hidup pasien. 

Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar terapi Secretome Regenic maupun perkembangan terkini dunia riset Stem Cell Indonesia, silakan hubungi tim ahli kami di Regenic.


Referensi:

  • Byrne, P. A., Hopper, G. P., Wilson, W. T., & Mackay, G. M. (2017). Knotless Repair of Achilles Tendon Rupture in an Elite Athlete: Return to Competition in 18 Weeks. The Journal of Foot and Ankle Surgery, 56(1), 121–124. https://doi.org/10.1053/j.jfas.2016.07.007 

  • Long, Q., Liu, C., Zheng, H., Wang, M., Liu, H., Liu, Y., Cao, Z., Sun, Y., Mo, Q., Backman, L. J., Zhu, J., Hu, L., Huang, J., Zhang, W., & Chen, J. (2025). Enhancing Tendon Regeneration: Investigating the Impact of Topography on the Secretome of Adipose‐Derived Stem Cells. Advanced Science, 12(18). https://doi.org/10.1002/advs.202417447 

  • Morimoto, S., Iseki, T., Nakayama, H., Shimomura, K., Nishikawa, T., Nakamura, N., & Tachibana, T. (2021). Return to the original sport at only 3 months after an Achilles tendon rupture by a combination of intra-tissue injection of freeze-dried platelet-derived factor concentrate and excessively early rehabilitation after operative treatment in a male basketball player: A case report. Regenerative Therapy, 18, 112–116. https://doi.org/10.1016/j.reth.2021.05.002 

  • Sam, A. D. P., Warsinggih, W., Usman, M. A., Johan, M., Suroto, H., Saleh, M. R., Sakti, M., Zainuddin, A. A., & Mubarak, A. F. (2025). Mesenchymal Stem Cell Secretome Effectiveness in Healing Chronic Tendon Injury: Procollagen Analysis and Histopathology in Rat Tendons. Stem Cells and Cloning: Advances and Applications, Volume 18, 35–43. https://doi.org/10.2147/SCCAA.S512079 

  • Soukup, R., Gerner, I., Mohr, T., Gueltekin, S., Grillari, J., & Jenner, F. (2023). Mesenchymal Stem Cell Conditioned Medium Modulates Inflammation in Tenocytes: Complete Conditioned Medium Has Superior Therapeutic Efficacy than Its Extracellular Vesicle Fraction. International Journal of Molecular Sciences, 24(13), 10857. https://doi.org/10.3390/ijms241310857 

  • Wolint, P., Miescher, I., Mechakra, A., Jäger, P., Rieber, J., Calcagni, M., Giovanoli, P., Vogel, V., Snedeker, J. G., & Buschmann, J. (2025). Therapeutic Potential of Mesenchymal Stem Cell and Tenocyte Secretomes for Tendon Repair: Proteomic Profiling and Functional Characterization In Vitro and In Ovo. International Journal of Molecular Sciences, 26(8), 3622. https://doi.org/10.3390/ijms26083622 

Recommendation For You

article

Peran Secretome dalam Pemulihan Peradangan Akibat Trichomoniasis

Umum14 Oct 2025

Trichomoniasis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang cukup umum, disebabkan oleh parasit mikroskopis bernama Trichomonas vaginalis. Banyak penderitanya tidak mengalami gejala apa pun, tapi pada sebagian wanita, infeksi ini bisa menimbulkan keputihan berbau tidak sedap, rasa gatal, nyeri saat buang air kecil, atau ketidaknyamanan saat berhubungan intim.

article

Terapi Stem Cell untuk Mengatasi Masalah Libido Rendah

Penyakit Dalam14 Oct 2025

Libido rendah merupakan masalah kesehatan yang sering kali tidak dibicarakan, padahal berdampak signifikan terhadap kualitas hidup, kepercayaan diri, dan keharmonisan hubungan. Pada pria, penurunan libido sering dikaitkan dengan rendahnya kadar testosteron, stres kronis, hingga gangguan pembuluh darah. Sementara itu, pada perempuan, gangguan hormon, menopause dini, atau masalah psikologis seperti depresi juga bisa menjadi pemicu utama.

article

Terapi Stem Cell untuk Menurunkan Risiko Ablasio Plasenta

Umum14 Oct 2025

Ablasio plasenta adalah kondisi yang serius dalam kehamilan dimana plasenta, yang merupakan organ penting yang menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin, luruh sebagian atau seluruhnya dari dinding rahim sebelum waktunya. Kondisi ini dapat sangat berbahaya, karena bila suplai oksigen dan nutrisi pada janin terganggu, maka dapat terjadi perdarahan hebat pada ibu hingga risiko kematian pada janin.