Luka dekubitus adalah kerusakan jaringan kulit yang terjadi akibat tekanan berkepanjangan yang terjadi terutama pada area tubuh yang menonjol seperti sakrum (tulang ekor), tumit, dan pinggul. Kondisi ini umumnya terjadi pada pasien lanjut usia yang memiliki keterbatasan mobilitas, seperti yang berbaring lama di tempat tidur atau duduk di kursi roda.
Gejala umum pada penyakit ini dimulai dari kulit yang memerah (stadium 1) hingga luka terbuka yang menembus otot dan tulang (stadium 4). Luka seperti ini dapat menyebabkan infeksi serius, sepsis, dan bahkan meningkatkan risiko kematian, terutama pada pasien usia lanjut.
Proses penyembuhan luka pada lansia umumnya cenderung lebih lambat, karena proses regenerasi jaringan yang menurun seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, pendekatan regeneratif seperti terapi stem cell mulai dikembangkan sebagai alternatif atau pelengkap perawatan luka dekubitus konvensional.
Baca Artikel Lainnya: Pengobatan Rambut Telinga Dengan Stem Cell
Stem Cell dalam Penyembuhan Luka Dekubitus
Stem cell dikenal memiliki potensi untuk berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel dan regenerasi jaringan yang rusak. Dalam konteks luka dekubitus, stem cell bekerja dengan mempercepat regenerasi kulit, meningkatkan angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru), dan mengatur respon imun terhadap inflamasi kronis.
Manfaat Terapi Stem Cell untuk Lansia dengan Luka Dekubitus
- Meningkatkan regenerasi jaringan kulit dan mempercepat penutupan luka.
- Merangsang angiogenesis, memperbaiki aliran darah lokal di area luka.
- Mengurangi inflamasi kronis melalui modulasi makrofag ke fenotipe antiinflamasi.
- Mengurangi nyeri dan meningkatkan kualitas hidup lansia yang mengalami luka kronis.
Prosedur Terapi Stem Cell untuk Luka Dekubitus
- Pengambilan jaringan adiposa yang umumnya diambil dari area perut melalui sedot lemak ringan.
- Stem cell diperoleh dari jaringan tersebut (stromal vascular fraction/SVF), yang mengandung stem cell dan faktor pendukung lainnya.
- Penggabungan dengan PRP yang mengandung faktor pertumbuhan, disuntikkan langsung ke area luka atau digunakan dalam bentuk lain.
- Pemantauan pasca terapi dilakukan secara berkala, termasuk dokumentasi visual dan evaluasi skala nyeri, serta monitoring respons jaringan terhadap terapi.
Dalam penelitian terbaru, penggunaan stem cell juga dikombinasikan dengan hidrogel injeksi termo responsif, yaitu bahan gel khusus yang menjaga stem cell tetap hidup lebih lama di lokasi luka dan membantu pelepasan zat aktif secara bertahap.
Artikel Lainnya: Efek Terapeutik Secretome dari Stem Cell Mesenkimal pada Penyakit Alzheimer
Penelitian dan Studi Klinis
Studi pre-klinis oleh Tang (2024) menemukan bahwa penggunaan hidrogel berbasis stem cell dari tali pusat dapat meningkatkan angiogenesis, merangsang proliferasi sel, dan mengarahkan makrofag ke fenotipe antiinflamasi, yang berkontribusi dalam mempercepat proses penyembuhan luka.
Selain itu, Bukowska (2020) menunjukkan bahwa ASC secara signifikan mampu mempercepat penyembuhan luka pada model tikus tua. Hasil tersebut terlihat dari perbaikan struktur jaringan secara histologi dan respon inflamasi.
Baca Artikel Lainnya: Terapi Stem Cell untuk Sarcopenia, Harapan Baru bagi Lansia
Terapi stem cell menjadi harapan baru dalam penanganan luka dekubitus, terutama pada kasus yang sulit sembuh dengan metode konvensional. Dengan efek regeneratif, antiinflamasi, dan angiogenik, terapi ini berpotensi mempercepat penyembuhan, mengurangi komplikasi akibat inflamasi kronis, dan meningkatkan kualitas hidup lansia. Meski menjanjikan, penelitian lanjutan dan uji klinis berskala besar masih dibutuhkan untuk memastikan keamanan, efektivitas, serta standarisasi prosedur terapi ini dalam praktik medis sehari-hari.
Apabila Anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai stem cell untuk penyembuhan luka dekubitus pada lansia, Anda dapat menghubungi layanan kesehatan mitra Regenic.
Sumber Referensi
- Bukowska, J., Alarcon Uquillas, A., Wu, X., Fraazier, T., Walendzik, K., Vanek, M., ... & Gimble, J. (2020). Safety and efficacy of human adipose-derived stromal/stem cell therapy in an immunocompetent murine pressure ulcer model. Stem Cells and Development. https://doi.org/10.1089/scd.2019.0244
- Tang, J., Zhang, P., Liu, Y., Hou, D., Chen, Y., Cheng, L., ... & Liu, J. (2024). Revolutionizing pressure ulcer regeneration: Unleashing the potential of extracellular matrix-derived temperature-sensitive injectable antioxidant hydrogel for superior stem cell therapy. Biomaterials, 314, 122880. https://doi.org/10.1016/j.biomaterials.2024.122880
- Yang, F., Meihua, G., Li, F., & Yu, L. (2021). hucMSC exosome ameliorates pressure ulcers through inhibition of HMGB1. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/350303970_hucMSC_Exosome_Ameliorates_Pressure_Ulcers_Through_Inhibition_of_HMGB1