Pernahkah Anda merasakan nyeri tajam di area bokong dan paha belakang yang menjalar ke paha hingga ke kaki, terutama saat duduk terlalu lama?
Bisa jadi Anda sedang mengalami sindrom piriformis akut. Kondisi ini terjadi ketika otot piriformis (otot kecil yang berada di dalam bokong), menekan saraf skiatik. Saraf ini adalah saraf besar yang mengalir dari punggung bawah ke kaki, dan bila tertekan, bisa menimbulkan rasa nyeri, kesemutan, hingga kelemahan otot.
Gejala utama dari sindrom ini antara lain yaitu, nyeri di bokong yang menjalar ke kaki, rasa kesemutan, mati rasa, atau bahkan sensasi seperti terbakar. Rasa sakitnya bisa bertambah parah saat Anda duduk terlalu lama, menaiki tangga, atau setelah berolahraga.
Penyebabnya bisa beragam, mulai dari trauma otot, postur tubuh yang buruk, hingga aktivitas berulang seperti mengangkat beban atau duduk terlalu lama. Karena gejalanya mirip dengan saraf kejepit di tulang belakang, sindrom piriformis kerap sulit dikenali secara tepat.
Terapi tradisional seperti fisioterapi, obat pereda nyeri, injeksi steroid, atau bahkan pembedahan menjadi pilihan umum. Namun kini, pendekatan regeneratif seperti terapi Stem Cell atau Sel Punca mulai menarik perhatian sebagai solusi jangka panjang yang mungkin lebih alami dan minim risiko.
Baca Artikel Lainnya: Pemanfaatan Secretome untuk Dermatitis Atopik Kronis Berat
Bagaimana Stem Cell Bekerja dalam Mengatasi Sindrom Piriformis?
Stem Cell atau Sel Punca adalah sel induk yang memiliki potensi luar biasa untuk berubah menjadi berbagai jenis sel lain dalam tubuh. Saat disuntikkan ke area otot piriformis yang rusak atau meradang, Stem Cell berpotensi membantu meregenerasi jaringan otot dan saraf yang terganggu.
Pada sindrom piriformis, tekanan pada saraf skiatik seringkali disebabkan oleh peradangan atau kerusakan jaringan. Stem Cell bekerja dengan potensinya yaitu:
Merangsang pertumbuhan jaringan otot baru.
Mengurangi peradangan di area sekitar otot piriformis.
Memperbaiki sel-sel yang rusak dan memperkuat struktur jaringan penyangga saraf.
Selain itu, Stem Cell juga telah diteiti akan melepaskan berbagai zat bioaktif yang disebut Secretome, yaitu kumpulan sinyal biokimia yang berpotensi membantu mempercepat proses penyembuhan, meredakan nyeri, dan mendorong regenerasi jaringan secara alami.
Proses regeneratif ini menjadikan terapi Stem Cell sangat menjanjikan sebagai solusi jangka panjang, bukan sekadar pereda nyeri sesaat.
Manfaat Terapi Stem Cell untuk Sindrom Piriformis
Berikut beberapa potensi manfaat terapi Stem Cell dan Secretome pada pasien dengan sindrom piriformis akut:
Mengurangi nyeri dan peradangan secara signifikan dengan efek antiinflamasi alami dari Secretome.
Memperbaiki jaringan otot yang rusak, sehingga tekanan pada saraf skiatik berkurang.
Mempercepat pemulihan dan meningkatkan fleksibilitas otot, yang penting agar gejala tidak mudah kambuh.
Minim risiko efek samping jika dibandingkan dengan obat jangka panjang atau prosedur bedah invasif.
Pendekatan ini tidak hanya menyembuhkan gejala, tetapi juga diharapkan dapat menangani akar penyebab kerusakan jaringan dan peradangan otot piriformis.
Prosedur Terapi Stem Cell untuk Sindrom Piriformis
Terapi ini biasanya dilakukan melalui injeksi langsung ke area otot piriformis menggunakan panduan pencitraan seperti USG atau MRI agar tepat sasaran. Sumber Stem Cell dapat berasal dari jaringan tubuh sendiri (autologous) atau dari donor (allogenic), tergantung pada penilaian dokter atas kondisi pasien. Langkah-langkah yang sedang dikembangkan adalah:
Pemeriksaan awal seperti MRI untuk menegakkan diagnosis
Penyuntikan Stem Cell ke area otot piriformis yang bermasalah.
Pemantauan pasca prosedur secara berkala untuk memastikan respons tubuh.
Dalam beberapa kasus, Secretome juga digunakan sebagai alternatif non-selular karena tetap membawa zat bioaktif tanpa melibatkan sel hidup, sehingga dinilai risikonya lebih minimal.
Bukti Klinis dan Studi Pendukung
Menurut penelitian yang diteliti oleh S. Ray dan C. Chavan pada tahun 2021, penggunaan terapi Stem Cell telah mulai diuji secara klinis untuk berbagai penyakit, dan beberapa studi telah mengarah pada aplikasi terapi regeneratif untuk nyeri muskuloskeletal, termasuk nyeri saraf yang menyerupai gejala pada sindrom piriformis.
Meskipun studi khusus pada pasien dengan sindrom piriformis akut masih sangat terbatas, tren dari Clinical Trials Registry India menunjukkan bahwa terapi Stem Cell sedang dikembangkan sebagai agen terapeutik potensial untuk berbagai gangguan muskuloskeletal dan neuropatik, yang mendukung validitas pendekatan ini untuk kondisi seperti Piriformis Syndrome.
Sindrom piriformis akut adalah kondisi yang dapat sangat mengganggu kualitas hidup karena menyebabkan nyeri yang menjalar dari bokong ke tungkai akibat tekanan pada saraf skiatik. Selama ini, pengobatan yang tersedia seringkali hanya berfokus pada pereda nyeri jangka pendek dan tidak menyentuh akar masalah, yaitu kerusakan dan peradangan jaringan otot piriformis.
Terapi Stem Cell hadir sebagai pendekatan regeneratif modern yang menjanjikan, karena dinilai mampu memperbaiki jaringan otot yang rusak, mengurangi peradangan secara alami, serta mendorong penyembuhan dari dalam tubuh. Di masa depan, terapi ini berpotensi menjadi standar baru dalam perawatan nyeri otot dan saraf, bukan hanya untuk meredakan gejala, tetapi juga menyembuhkan sumbernya.
Jika Anda memiliki pertanyaan lain mengenai “Stem Cell untuk Meredakan Gejala Sindrom Piriformis Akut” ataupun mengenai Secretome, Anda bisa menghubungi dokter dan tim kami di Regenic.
Sumber Referensi:
Ray, S., & Chavan, C. (2021). Clinical Trials on Stem Cells as a Therapeutic Agent: An Analysis From Clinical Trials Registry-India (CTRI). . https://doi.org/10.21203/rs.3.rs-810776/v1.
Bağcıer, F., & Tufanoğlu, F. (2020). A new treatment modality in piriformis syndrome: Ultrasound guided dry needling treatment.. Agri : Agri (Algoloji) Dernegi'nin Yayin organidir = The journal of the Turkish Society of Algology, 32(3), 175-176 . https://doi.org/10.14744/agri.2019.92170.
Yan, K., Xi, Y., Hlis, R., & Chhabra, A. (2020). Piriformis syndrome: pain response outcomes following CT-guided injection and incremental value of botulinum toxin injection.. Diagnostic and interventional radiology. https://doi.org/10.5152/dir.2020.19444.