
Umum
Dapatkan artikel terbaru kami
Artikel Terbaru
Peran Secretome dalam Pemulihan Peradangan Akibat Trichomoniasis
Bambang Hadi PrabowoUmum14 Oct 2025
Trichomoniasis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang cukup umum, disebabkan oleh parasit mikroskopis bernama Trichomonas vaginalis. Banyak penderitanya tidak mengalami gejala apa pun, tapi pada sebagian wanita, infeksi ini bisa menimbulkan keputihan berbau tidak sedap, rasa gatal, nyeri saat buang air kecil, atau ketidaknyamanan saat berhubungan intim.
Terapi Stem Cell untuk Menurunkan Risiko Ablasio Plasenta
Bambang Hadi PrabowoUmum14 Oct 2025
Ablasio plasenta adalah kondisi yang serius dalam kehamilan dimana plasenta, yang merupakan organ penting yang menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin, luruh sebagian atau seluruhnya dari dinding rahim sebelum waktunya. Kondisi ini dapat sangat berbahaya, karena bila suplai oksigen dan nutrisi pada janin terganggu, maka dapat terjadi perdarahan hebat pada ibu hingga risiko kematian pada janin.
Secretome untuk Terapi Pendukung IVF (In Vitro Fertilization)
Bambang Hadi PrabowoUmum13 Oct 2025
In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung merupakan salah satu teknologi reproduksi berbantu yang paling umum digunakan untuk membantu pasangan yang kesulitan memiliki buah hati. Dalam prosedurnya, sel telur yang diambil dari indung telur dibuahi oleh sperma di laboratorium. Setelah terbentuk, embrio kemudian ditanamkan kembali ke dalam rahim calon ibu.
Metode Analisis Biokimia Secretome Sesuai Protokol GMP
Bambang Hadi PrabowoUmum06 Oct 2025
Dalam dunia terapi regeneratif, secretome yang merupakan zat bioaktif yang dihasilkan oleh stem cell (sel punca) yang semakin dikenal sebagai alternatif yang menjanjikan. Tidak seperti terapi sel yang membutuhkan transplantasi secara langsung, secretome bekerja lewat kandungan alaminya seperti protein, lipid, dan vesikel kecil yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan.
Protokol GMP Menekan Risiko Infeksi pada Terapi Sel
Bambang Hadi PrabowoUmum06 Oct 2025
Terapi sel kini menjadi salah satu inovasi paling menjanjikan di dunia pengobatan regeneratif. Dengan memanfaatkan sel punca atau secretome, terapi ini berfungsi untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak akibat penyakit kronis atau cedera berat. Namun, di balik potensinya yang besar, terapi ini mengandung risiko tinggi jika tidak disiapkan dan dikelola dengan prosedur keamanan yang ketat, khususnya terkait infeksi.
Manfaat Sertifikasi CPOB dalam Pengembangan Secretome
Bambang Hadi PrabowoUmum06 Oct 2025
Pernahkah Anda mendengar tentang terapi secretome dari stem cellatau yang disebut dengan sel punca? Terapi ini kini sedang naik daun dalam dunia kedokteran regeneratif karena kemampuannya dalam memperbaiki jaringan tubuh tanpa perlu menyuntikkan sel hidup ke dalam tubuh. Namun, di balik efektivitasnya, ada satu faktor penting yang sering kali luput dari perhatian proses produksinya. Dalam dunia medis, kualitas dan keamanan produk biologis seperti secretome sangat ditentukan oleh standar produksi yang digunakan.
Secretome Single Donor Mengurangi Risiko Variabilitas Terapi
Bambang Hadi PrabowoUmum06 Oct 2025
Pernahkah Anda mendengar tentang terapi berbasis secretome? Secretome sendiri merupakan zat aktif yang dilepaskan oleh stem cell dan berperan penting dalam regenerasi dan perbaikan jaringan tubuh. Kandungan dari secretome dapat berbeda-beda tergantung berbagai faktor.
Proses CPOB Menjadi Standar Global Produksi Stem Cell
Bambang Hadi PrabowoUmum03 Oct 2025
Stem cell atau sel punca semakin banyak digunakan sebagai terapi alternatif, namun keberhasilan terapi ini bergantung pada kualitas dan konsistensi sel yang digunakan. Maka dari itu proses produksinya harus mengikuti standar yang ketat agar sel aman sebelum digunakan dan layak secara klinis.
Peran CPOB dalam Menjamin Keselamatan Produk Biologis
Bambang Hadi PrabowoUmum03 Oct 2025
Di era kemajuan teknologi kesehatan saat ini, terapi berbasis stem cell (sel punca), secretome, dan produk biologis lainnya semakin populer karena potensinya yang besar dalam mengobati berbagai penyakit degeneratif dan kronis. Namun, di balik potensi tersebut, ada risiko besar jika produk biologis tidak diproduksi dengan standar mutu yang ketat.