Stem Cell merupakan sel yang memiliki kemampuan untuk berkembang biak dan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel dalam tubuh, seperti sel otot, sel saraf, atau sel darah. Dengan kemampuan uniknya ini, stem cell dinilai sebagai komponen penting dalam terapi regeneratif, yang bertujuan untuk memperbaiki atau mengganti jaringan yang rusak atau berfungsi tidak normal.
Stem cell dapat diperoleh dari 2 sumber utama, yaitu stem cell yang berasal dari tubuh pasien sendiri (autologus) dan stem cell yang berasal dari pendonor (allogenik). Salah satu perbedaan antara autologus dan allogenik adalah risiko penolakan dalam tubuh. Autologus memiliki risiko penolakan tubuh yang lebih rendah karena berasal dari tubuh pasien sendiri, sedangkan allogenik kemungkinan reaksi penolakan lebih tinggi sehingga membutuhkan perhatian khusus.
Dalam terapi regeneratif, stem cell digunakan dimanfaatkan untuk merangsang proses penyembuhan alami tubuh, sehingga mulai digunakan dalam penanganan berbagai penyakit kronis dan degeneratif yang sebelumnya sulit diatas oleh terapi konvensional. Sejumlah penelitian terbaru menunjukkan bahwa stem cell memiliki potensi besar dalam penanganan masalah kesehatan, meskipun penerapannya masih terus dikembangkan dan dipantau secara ketat.
Jenis-jenis Stem Cell dalam Terapi Regeneratif
Stem Cell dikategorikan berdasarkan kemampuan diferensiasinya menjadi berbagai jenis sel tubuh. Dalam konteks terapi regeneratif, berikut beberapa jenis stem cell yang umum digunakan:
- Embryonic Stem Cells (ESCs): Berasal dari embrio pada tahap awal perkembangan. Sel bersifat pluripotent, yaitu dapat berubah menjadi hampir semua jenis sel dalam tubuh, termasuk sel kulit, otot, saraf, dan organ dalam. ESCs dinilai memiliki potensi besar dalam regenerasi jaringan, namun penggunaannya masih kontroversial terkait etis karena berasal dari embrio manusia.
- Mesenchymal Stem Cells (MSCs): MSCs dapat diperoleh dari berbagai jaringan tubuh, seperti sumsum tulang, jaringan adiposa, dan tali pusat. Sel ini bersifat multipotent, yang berarti mampu berkembang menjadi sel tertentu seperti sel tulang, lemak, dan tulang rawan. Selain itu, MSCs memiliki sifat imunomodulator yang membantu mengatur respons dan mengurangi peradangan.
- Hematopoietic Stem Cells (HSCs): Jenis sel ini banyak ditemukan di dalam sumsum tulang dan memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi semua jenis sel darah, termasuk sel darah merah, putih, dan platelet. HSCs digunakan terutama dalam transplantasi sumsum tulang untuk pengobatan penyakit darah, seperti leukemia dan anemia aplastik.
- Umbilical Cord Stem Cells (UCSCs): Stem cell ini diambil dari darah tali pusat setelah proses persalinan. UCSCs juga bersifat multipotent dan memiliki potensi dalam pengobatan berbagai kondisi medis, termasuk gangguan darah dan msalah pada sistem imun.
Fungsi Stem Cell dalam Terapi Regeneratif
Stem Cell berperan penting dalam terapi regeneratif melalui beberapa mekanisme, diantaranya:
- Diferensias Seli: Stem cell memiliki potensi untuk berdiferensiasi menjadi jenis sel yang diperlukan untuk memperbaiki jaringan yang rusak atau hilang, seperti sel otot, tulang, atau saraf.
- Parakrine Signaling: Sel ini juga dapat melepaskan berbagai faktor pertumbuhan dan sinyal kimia lain yang mendukung proses perbaikan jaringan di sekitarnya.
- Imunomodulasi: Beberapa jenis stem cell, seperti MSCs, memiliki sifat imunomodulator yang dapat membantu mengatur respon sistem imun dan mengurangi peradangan, yang berperan dalam proses regenerasi jaringan.
- Homing: Stem cell mampu mengenali sinyal dari jaringan yang rusak dan bermigrasi ke area tersebut untuk memulai proses perbaikan.
Dengan kemampuan tersebut, stem cell memiliki potensi besar untuk digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit, terutama yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau degenerasi organ. Setiap jenis stem cell memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda, sehingga pemilihannya dalam terapi disesuaikan dengan kondisi medis pasien.
Meski cukup menjanjikan, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan efektivitasnya dan keamanan dalam jangka panjang. Untuk info lebih lanjut mengenai terapi stem cell atau secretome, Anda dapat menghubungi layanan kesehatan mitra Regenic untuk mendapatkan informasi secara detail.
Sumber Referensi:
Mahla R. S. (2016). Stem Cells Applications in Regenerative Medicine and Disease Therapeutics. International journal of cell biology, 2016, 6940283. https://doi.org/10.1155/2016/6940283
Hussen, B. M., Taheri, M., Yashooa, R. K., Abdullah, G. H., Abdullah, S. R., Kheder, R. K., & Mustafa, S. A. (2024). Revolutionizing medicine: recent developments and future prospects in stem-cell therapy. International journal of surgery (London, England), 110(12), 8002–8024. https://doi.org/10.1097/JS9.0000000000002109
Mayo Clinic. Stem cells: What they are and what they do. Mayo Foundation for Medical Education and Research. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/bone-marrow-transplant/in-depth/stem-cells/art-20048117 (diakses 29 April 2025)
Casado-Díaz A. (2022). Stem Cells in Regenerative Medicine. Journal of clinical medicine, 11(18), 5460. https://doi.org/10.3390/jcm11185460