Mitos vs Fakta, Apa yang Perlu Anda Ketahui tentang Stem Cell?

Stem cell atau sel punca menjadi topik yang semakin populer di dunia medis karena potensinya dalam mengobati berbagai penyakit. Namun, seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap terapi stem cell, banyak pula misinformasi yang beredar di masyarakat.

Beberapa orang menganggap terapi ini sebagai solusi baru dan inovatif untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Sedangkan tidak sedikit pula yang meragukan efektivitasnya dan menganggapnya sebagai eksperimen yang belum terbukti.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami mana yang merupakan mitos dan mana yang merupakan fakta berdasarkan penelitian ilmiah dan sumber medis yang kredibel. Kesalahpahaman terkait terapi stem cell seringkali muncul akibat kurangnya pemahaman mengenai cara kerja dan keunggulannya dalam dunia medis.

Untuk membantu Anda mendapatkan informasi yang akurat, berikut beberapa mitos dan fakta yang perlu diketahui tentang stem cell.

Baca Artikel Lainnya: Awas, Terapi Stem Cell Palsu! Ini yang Harus Diperhatikan

Mitos: Stem Cell Bisa Menyembuhkan Semua Penyakit

Faktanya: Stem cell tidak bisa menyembuhkan semua penyakit, meskipun sel ini memiliki potensi besar dalam dunia medis. Namun, stem cell telah terbukti efektif dalam mengobati beberapa kondisi, seperti kerusakan jaringan (misalnya, cedera tulang rawan atau luka bakar), penyakit autoimun (seperti lupus atau rheumatoid arthritis), dan gangguan saraf (seperti Parkinson atau cedera tulang belakang).

Namun, untuk penyakit seperti kanker atau infeksi virus, stem cell masih perlu uji klinis lebih lanjut untuk membuktikan efektivitas pada pengobatannya. Oleh karena itu penelitian terkait stem cell masih terus berkembang dan berlanjut. Sehingga stem cell dapat lebih berpotensi untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit secara aman dan efektif.

Mitos: Terapi Stem Cell Selalu Berhasil dan Tidak Berisiko

Faktanya: Seperti terapi medis lainnya, terapi stem cell tidak selalu berhasil untuk semua pasien. Hasilnya tergantung pada berbagai faktor seperti jenis stem cell yang digunakan, kondisi kesehatan pasien, dan metode penerapannya.

Selain itu, kondisi pasien seperti usia, tingkat keparahan penyakit, dan riwayat kesehatan juga mempengaruhi keberhasilan terapi. Terapi ini pun memiliki beberapa risiko seperti reaksi imun tubuh terhadap sel yang ditransplantasikan, potensi pembentukan tumor, atau infeksi jika prosedurnya tidak dilakukan dengan standar medis yang ketat.

Fakta: Hanya Stem Cell Tertentu yang Terbukti Efektif dalam Terapi Medis

Faktanya: Benar, hanya jenis stem cell tertentu yang telah terbukti efektif dalam terapi medis, dan tidak semua stem cell memiliki kemampuan atau keamanan yang sama untuk digunakan dalam pengobatan. Misalnya Stem Cell Mesenkimal (MSC), yang diambil dari sumsum tulang, jaringan lemak, atau tali pusat, telah terbukti efektif dalam mengobati kondisi seperti cedera tulang rawan, penyakit autoimun, atau kerusakan jaringan karena sifat antiinflamasinya yang kuat.

Baca Artikel Lainnya: Jenis-jenis Stem Cell dan Fungsinya dalam Terapi Regeneratif

Stem cell jenis lain yaitu Stem Cell Hematopoietik (HSC), yang berasal dari sumsum tulang atau darah tali pusat untuk transplantasi sumsum tulang berpotensi dalam mengobati penyakit darah seperti leukemia dan anemia aplastik. Selain itu jenis Stem Cell Folikular (HFSCs), yang diambil dari folikel rambut, menunjukkan potensi dalam mengatasi kerontokan rambut dan kebotakan dengan merangsang pertumbuhan rambut baru.

Sementara itu, Induced Pluripotent Stem Cells (iPSCs), yang dibuat dari sel dewasa yang diprogram ulang di laboratorium, sedang diteliti untuk penyakit seperti Parkinson dan diabetes, meskipun penggunaannya masih dalam tahap uji klinis. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa terapi stem cell dilakukan dengan jenis sel yang tepat, di fasilitas medis terpercaya, dan di bawah pengawasan tenaga medis yang kompeten.

Fakta: Harus Dijalankan di Klinik Terpercaya dengan Izin Resmi

Faktanya: Benar, karena tidak semua klinik atau fasilitas kesehatan memiliki izin resmi untuk pengobatan terapi stem cell. Sayangnya, ada beberapa klinik yang tidak memiliki sertifikasi resmi namun tetap menawarkan terapi ini dengan klaim yang berlebihan, seperti menjanjikan kesembuhan instan atau hasil yang tidak realistis tanpa didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.

Oleh karena itu, sangat penting bagi pasien untuk memastikan bahwa terapi stem cell dilakukan di fasilitas medis yang memiliki izin resmi dan diawasi oleh tenaga medis yang kompeten. Dengan memilih fasilitas yang terpercaya, pasien dapat meminimalkan risiko dan memastikan bahwa terapi yang dijalani aman dan sesuai dengan standar medis yang berlaku.

Baca Artikel Lainnya: 6 Fakta Menarik Lainnya tentang Stem Cell yang Perlu Anda Ketahui

Mitos: Stem Cell Adalah Pengobatan Masa Depan yang Sudah Sempurna

Faktanya: Meskipun terapi stem cell memiliki potensi besar dalam dunia medis, metode pengobatan ini masih dalam tahap pengembangan dan belum mencapai titik kesempurnaan. Penelitian terus dilakukan untuk meningkatkan keamanan, efektivitas, dan aplikasi terapinya di berbagai bidang kesehatan.

Dengan kata lain, stem cell merupakan bagian dari pengobatan masa depan yang menjanjikan, tetapi masih memerlukan banyak penelitian dan uji klinis sebelum dapat digunakan secara luas untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit.

Terapi stem cell memang memiliki potensi besar dalam dunia medis, tetapi penting bagi masyarakat untuk memilah antara mitos dan fakta. Karena tidak semua klaim tentang stem cell dapat dipercaya.

Dengan pemahaman yang tepat, masyarakat dapat menyikapi terapi stem cell secara bijak dan tidak terburu-buru percaya pada klaim yang belum terbukti. Edukasi yang tepat akan membantu masyarakat memanfaatkan potensi stem cell secara optimal, aman, dan bertanggung jawab di masa depan.

Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanan dari terapi sel (stem cell dan secretome) dalam berbagai kondisi klinis. Konsultasi dengan tenaga medis profesional sangat disarankan agar terapi ini dapat diberikan secara tepat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan medis masing-masing pasien.

Untuk itu, apabila Anda masih memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar terapi sel (stem cell dan secretome), Anda dapat menghubungi layanan kesehatan mitra Regenic.

Referensi:

  • Stem Cell FK-KMK UGM. (2023). Mengenal sumber-sumber sel punca. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada. Diakses dari https://stemcell.fkkmk.ugm.ac.id/2023/06/15/mengenal-sumber-sumber-sel-punca/
  • Stoltz, J.-F., de Isla, N., Li, Y. P., Bensoussan, D., Zhang, L., Huselstein, C., Chen, Y., Decot, V., Magdalou, J., Li, N., Reppel, L., & He, Y. (2015). Stem cells and regenerative medicine: Myth or reality of the 21st century. Stem Cells International, 2015, Article 734731. Diakses dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4537770/
  • Magnus, T., Liu, Y., Parker, G. C., & Rao, M. S. (2008). Stem cell myths. Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences, 363(1489), 9–22. Diakses dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC2605483/

Rekomendasi untuk kamu

article

Peran Secretome dalam Pemulihan Peradangan Akibat Trichomoniasis

Umum14 Oct 2025

Trichomoniasis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang cukup umum, disebabkan oleh parasit mikroskopis bernama Trichomonas vaginalis. Banyak penderitanya tidak mengalami gejala apa pun, tapi pada sebagian wanita, infeksi ini bisa menimbulkan keputihan berbau tidak sedap, rasa gatal, nyeri saat buang air kecil, atau ketidaknyamanan saat berhubungan intim.

article

Terapi Stem Cell untuk Mengatasi Masalah Libido Rendah

Penyakit Dalam14 Oct 2025

Libido rendah merupakan masalah kesehatan yang sering kali tidak dibicarakan, padahal berdampak signifikan terhadap kualitas hidup, kepercayaan diri, dan keharmonisan hubungan. Pada pria, penurunan libido sering dikaitkan dengan rendahnya kadar testosteron, stres kronis, hingga gangguan pembuluh darah. Sementara itu, pada perempuan, gangguan hormon, menopause dini, atau masalah psikologis seperti depresi juga bisa menjadi pemicu utama.

article

Terapi Stem Cell untuk Menurunkan Risiko Ablasio Plasenta

Umum14 Oct 2025

Ablasio plasenta adalah kondisi yang serius dalam kehamilan dimana plasenta, yang merupakan organ penting yang menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin, luruh sebagian atau seluruhnya dari dinding rahim sebelum waktunya. Kondisi ini dapat sangat berbahaya, karena bila suplai oksigen dan nutrisi pada janin terganggu, maka dapat terjadi perdarahan hebat pada ibu hingga risiko kematian pada janin.